Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Tak Masalah “Head to Head” atau Tidak, Tetap Berjibaku Menangkan SGB

Selasa, 27 Desember 2016

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Kader Partai Golkar asal Badung selatan, Wayan Rawan Atmaja, menegaskan tidak mempersoalkan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali nanti terjadi head to head atau tidak. Rawan Atmaja bertekad akan berjibaku berjuang untuk memenangkan Ketua DPD Partai Golkar Bali, Ketut Sudikerta, menjadi Gubernur Bali.
 
“Saya selaku pelaksana partai di bawah. Baik itu head to head. Baik itu lebih dari dua calon, kami selaku kader siap berjibaku untuk memenangkan kader kami. Itu kami tidak mempermasalahkan, mau head to head atau banyak calon tidak masalah bagi kami. Itu tugas kami selaku kader,” kata Rawan Atmaja kepada wartawan di Renon, Selasa (27/12/2016).
 
Menurutnya, memang sebagai incumbent, SGB (Sudikerta Bali Satu) akan lebih ringan kalau calonnya dalam Pilgub 2018 nanti lebih dari dua. “Karena SGB incumbent, lebih banyak akan lebih bagus. Lebih duluan kerja. Tetapi kita tidak boleh lengah. Kita pelaku politik praktis tahu perkembangan di lapangan. Sesaat bisa berubah dalam politik. Karena itu bagaimana caranya kita ke masyarakat. Apa yang dijanjikan ditepati. Tidak perlu atau nggak harus pakai serangan fajar. Yang penting janji kepada masyarakat,” katanya. Peluang yang lebih bagus lagi, kata Rawan Atmaja, calonnya sendirinya, sehingga tidak ada lawan.
 
Rawan mengaku bisa memenangkan hingga 65 persen di daerahnya, khususnya di Kuta Selatan. Sebab, figur SGB sudah tak diragukan lagi. “Beliau sudah dua kali menjadi Wabup Badung dan sekarang sudah Wagub Bali. Kapan lagi masyarakat Badung punya Gubernur. Sekaranglah saatnya Badung punya Gubernur. Kita bukan iri dengan daerah lain. Tapi kesempatan emas ini perlu kita rebut,” tegasnya. (BB)


Berita Terkini