Pemerintah Gabeng, Gesekan Polemik Angkutan Online Berujung Kekerasan
Sabtu, 08 Oktober 2016
ilustrasi
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com - Denpasar. Dishub Kominfo Provinsi Bali dinilai sangat lamban menyelesaikan persoalan transport online di Bali. Akibatnya, belakangan terus terjadi gesekan polemik angkutan online yang makin melebar, sehingga terjadi insiden dugaan penganiayaan dengan pemukulan yang dilakukan oknum yang mengaku sebagai sopir angkutan online terhadap korbannya yang juga sopir transport lokal di Airport Bandara Ngurah Rai Tuban, Sabtu (8/10).
Menurut salah satu sumber yang menolak namanya diekspose, insiden terjadi di sekitar Terminal Kedatangan Domestik Bandara Ngurah Rai sekitar pukul 02.00 Wita. Kejadian naas itu bermula saat salah satu sopir transport lokal di bandara mencoba menegur oknum sopir yang diduga memakai aplikasi angkutan online itu.
"Karena tahu memakai aplikasi yang dilarang oleh Gubernur Bali itu, sopir transport bandara dengan spontan menegur pelaku. Namun bukannya mengalah, tapi malah melakukan perlawanan,"ungkap sumber itu.
Dikatakan berselang beberapa menit terjadi perang mulut, sampai salah satu rekan sopir lainnya mencoba melerai. Karena juga kebetulan saat itu pelaku seperti membawa senjata yang sengaja ditenteng, agar sopir lokal takut.
Sebelumnya, dikatakan pelaku juga sempat membawa semacam bilah kayu yang sengaja dibungkus untuk difungsikan sebagai senjata. "Saat ditegur malah emosi. Siapa yang berani larang saya ngambil tamu disini. Saya ini dari Grab," katanya menirukan.
Sumber lain juga menyebutkan, sebenarnya pertengkaran dengan sopir lokal dari KSU Lohjinawi bernama Komang Bego tersebut mau dilerai oleh korban. Tapi malah yang melerai bernama Nengah Pujiarta yang dihajar pelaku.
"Sopir online itu memegang kerah baju sopir yang melerai. Selanjutnya diseret dan dipukul beberapa kali sehingga muka korban membiru. Kemudian pelaku yang belum diketahui itu melarikan diri," ujarnya.
Selanjutnya salah satu teman korban melaporkan kejadian itu ke KP3 Bandara Ngurah Rai. Sayangnya sampai berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak KP3 Bandara Ngurah Rai.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Alstar-B, Ketut Witra sekalu koordinator aliansi transport lokal se-Bali membenarkan kejadian tersebut.
"Mereka (angkutan online) sudah dilarang dan kedua mereka sudah tidak mengantongi ijin sehingga tidak boleh mengambil penumpang. Sekarang mereka juga melanggar hukum dengan melakukan tindakan pemukulan dan pengancaman seperti itu," sesalnya.
Selanjutnya, pihaknya mengaku akan berkoordinasi dengan pihak Airport Ngurah Rai dan mencari tahu siapa sebenarnya pelakunya. Dikatakannya, aliansi bagian satgas sudah diturunkan ke airport, karena penanganan di airport sudah 2 kali terjadi dan dilaporkan, namun sampai sekarang tidak ada tindaklanjut dari KP3.
"Kita minta agar laporan itu dicabutkan dan kasus itu laporkan langsung ke Poltabes Denpasar. Karena pernah melapor ke KP3, cuma tidak diproses dan tidak ditanggapi apa-apa. Jika terus seperti itu, saya bisa turunkan massa semua transport lokal, karena tidak ada ketegasan dari pemerintah," ancamnya.(BB).
Berita Terkini
Berita Terkini
Arah Kade! Kebijakan Aneh, Kantin Sekolah Jadi Mesin Uang Pemkab
11 Januari 2025
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025