Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Pro-Kontra Operasional Transportasi Online Jadi Trending Topic di PB3AS

Minggu, 02 Oktober 2016

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Pro-kontra operasional jasa transportasi berbasis aplikasi online menjadi trending topic pada pelaksanaan Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) yang digelar di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Renon, Denpasar, Minggu (2/10/2016).

 

I Wayan Suata dari Legian kembali mempertanyakan larangan operasional angkutan transportasi berbasis aplikasi online di Bali. Menurutnya hal ini tak sejalan dengan gerakan perubahan yang kerap diwacanakan belakangan ini. Ironisnya lagi, di lapangan ia menyayangkan terjadinya arogansi oknum pecalang yang melakukan tilang terhadap kendaraan berbasis online. Untuk itu, dia minta ketegasan aparat berwenang dalam menyikapi persoalan ini agar tak terjadi kegaduhan pada layanan transportasi yang berimplikasi terhadap kenyamanan konsumen.

 

Hal senada juga disampaikan Made Oka Cahyadi Wiguna. Menurutnya, pelaku usaha transportasi tak bisa memproteksi diri dari  perkembangan IT. Menyikapi pro kontra operasional moda transportasi berbasis online, dia menilai pemerintah cenderung lebih berpihak pada pengelola transportasi konvensional. "Saya nilai,  pemerintah terkesan melindungi monopoli terselubung," ujar dia. Idealnya, kata Cahyadi, pengelola transportasi dapat bersaing secara sehat. Akan lebih baik, ujar Cahyadi, jika pengembangan sarana transportasi dilakukan oleh pemerintah.

 

Wayan Wisnaya yang tampil berikutnya berorasi tentang makna Hari Kesaktian Pancasila. Guna lebih memaknai peringatan tersebut, Wisnaya mengusulkan 1 Oktober dapat dijadikan hari libur nasional.

Upaya menjaga kebersihan lingkungan juga menjadi sorotan pada pelaksanaan PB3AS minggu ini. Kabid Pengawasan dan Pengendalian Badan Lingkungan Hidup Bali Made Teja memaparkan sejumlah program yang telah dilaksanakan untuk menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan. Salah satunya melalui pembentukan bank sampah di kabupaten/kota. Kata dia, hingga saat ini telah terbentuk 335 bank sampah yang tersebar di kabupaten/kota. Dalam orasinya, Teja kembali mengajak masyarakat untuk menjaga dan memelihara kebersihan mulai dari lingkungan terdekat.

 

Mantan Rektor Unud Prof. Ketut Sukardika mengapresiasi program yang telah dilaksanakan BLH Bali. Sebagai orang yang berkecimpung di bidang kesehatan, dia sependapat dengan pentingnya upaya menjaga kebersihan. Hanya saja, dia menilai propaganda berupa himbauan dan ajakan sudah tak relevan lagi diterapkan untuk menggugah kepedulian masyarakat. "Yang dibutuhkan saat ini adalah penerapan law enforcement seperti di Singapura," ujarnya. Lebih dari itu, Prof. Sukardika mengingatkan pentingnya gerakan revolusi mental yang ditanamkan sejak dini.

 

PB3AS minggu ini juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Sugawa Korry. Dalam orasinya, Sugawa Korry mangpresiasi pelaksanaan PB3AS sebagai media penyaluran aspirasi. Dia juga membeber pelaksanaan program Bali Mandara yang manfaatnya telah banyak dirasakan oleh masyarakat. “Selain itu, ada pula sejumlah pembangunan yang monumental seperti Jalan Tol, SMAN/SMK Bali Mandara dan sebentar lagi kita juga punya Rumah Sakit Bali Mandara yang akan beroperasi pada tahun 2017. Itu patut kita dukung dan apresiasi,” ujarnya.

 

Pada bagian lain, sejumlah SKPD juga memanfaatkan PB3AS untuk mensosialisasikan sejumlah program yang tengah dilaksanakan.  

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali Dewa Made Indra dalam orasinya mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai datangnya musim hujan. Menyitir data BMKG, Bali akan mengalami puncak musim hujan pada Desember 2016 hingga Januari 2017. Untuk itu, BPBD Bali dan Kabupaten/Kota saat ini terus meningkatkan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi datangnya musim hujan. “Kesiapsiagaan itu meliputi SDM dan peralatan,” ujarnya. Namun demikian, berbagai kesiapan itu tak akan membuahkan hasil optimal tanpa dibarengi peran aktif seluruh komponen masyarakat. Dia menghimbau masyarakat turut melakukan antisipasi terhadap bencana yang biasanya menyertai datangnya musim hujan seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang. Langkah yang dapat dilakukan antara lain menjaga kebersihan lingkungan dan segera melaporkan manakala melihat pohon yang perlu dipangkas. "Kami dari BPBD terus melakukan pantau terhadap pohon perindang. Pemangkasan dahan dan ranting secara intensif kita lakukan," ujarnya. Dengan langkah antisipasi itu pihaknya berharap bencana yang hampir selalu menyertai datangnya musim hujan akan bisa diminimalisir.

Sementara itu, Kadispenda Provinsi Bali Made Santa dalam orasinya menyampaikan progres kebijakan penghapusan sanksi administrasi berupa bunga, denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Denda Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) yang mulai diberlakukan sejak 20 juni 2016. Kata dia, hingga saat ini program pemutihan telah dimanfaatkan 200 ribu lebih wajib pajak dengan perolehan mencapai Rp. 99 miliar.  

Dalam kesempatan itu, Kadispenda mengimbau masyarakat memanfaatkan program pemutihan yang akan berakhir Nopember mendatang. Selain mensosialisasikan program pemutihan, Kadispenda juga menginformasikan perubahan pola penerapan pajak progresif. Mengacu pada revisi Perda Nomor 1 Tahun 2011, nantinya penerapan pajak progresif akan berpedoman pada KTP. Sementara itu, Edy dari Denpasar menyoroti belum optimalnya sistem keamanan gedung. Menurutnya, kebakaran yang terjadi di sejumlah gedung disebabkan lemahnya penerapan sistem keamanan. Untuk itu, dia minta faktor keamanan dijadikan salah satu syarat dalam pengurusan IMB.(BB)


Berita Terkini