Kasus DBD di Jembrana Meningkat, Fogging Gencar Dilakukan
Jumat, 07 Juni 2024
Ket Poto: petugas kesehatan melakukan fogging di salah satu rumah di Kabupaten Jembrana
Baliberkarya.com - Jembrana. Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Jembrana meningkat dari bulan sebelumnya di tahun 2024 ditengarai faktor cuaca yang sering berubah-ubah penyebab meningkatnya kasus di Jembrana. Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana terus gencar melakukan fogging ke masyarakat, khususnya di wilayah tempat tinggal pasien DBD.
Menurut data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, kasus demam berdarah di Jembrana dari bulan januari sampai bulan Mei 2024 menunjukan tren peningkatan, dari bulan Januari 2024 terdapat 12 kasus DBD, bulan Februari naik 18 kasus, bulan Maret naik secara signifikan sebanyak 48 kasus, bulan April 53 kasus dan meninggal di bulan Mei sebanyak 55 kasus.
Sama halnya dengan tahun 2023 lalu, musim demam berdarah meningkat di bulan yang sama di tahun 2024 yaitu dari bulan Januari sampai bulan Mei. Tahun lalu peningkatan kasus DBD di Jembrana lebih parah dari tahun ini di bulan yang sama. Data kasus DB di tahun 2023 yakni, dari bulan Januari terdapat 70 kasus, bulan Februari 60 kasus, bulan Maret melonjak sampai 85 kasus dan di bulan April turun menjadi 49 kasus, di bulan Mei kembali melonjak sampai 80 kasus.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, dr. Made Dwipayana, MPPM membenarkan kasus demam berdarah di Jembrana naik di tahun ini. “Memang kasus demam berdarah meningkat akan tetapi lebih rendah dari tahun sebelumnya. Kami juga gencar melakukan upaya fogging di zona-zona berbahaya yang sudah dilaporkan oleh setiap desa,” jelasnya. Jumat (7/6/2024)
Selain upaya fogging dilakukan, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan Dinas PMD untuk mensosialisasi kepada masyarakat untuk ikut memberantas jentik-jentik nyamuk di rumahnya masing-masih. “Mengimbau masyarakat untuk aktif memberantas sarang nyamuk di rumah, tidak hanya mengandalkan fogging saja,” ucapnya.
Menurutnya, naiknya kasus demam berdarah di Jembrana tidak lepas dari cuaca yang sering berubah-ubah. “Ini juga adanya faktor cuaca yang sering berubah-ubah, kadang panas dan hujan. Kami berharap masyarakat aktif di rumahnya masing-masing untuk memberantas sarang nyamuk," pungkasnya. (BB)