Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Sampah Jadi Biang Kerok Banjir di Menega

Rabu, 15 November 2023

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Ket poto : Banjir kiriman dari hutan genangi Lingkungan Menega

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana, Hujan deras yang mengguyur wilayah utara Kabupaten Jembrana pada Rabu (15/11/2023) pagi, mengakibatkan air sungai membesar. Akibatnya, saluran irigasi di Lingkungan Menega, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, meluap ke jalan dan pemukiman warga diduga akibat warga kerap membuang sampah saat musim kemarau.

Pantauan awak media dilapangan, Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana yang datang ke lokasi kemudian melakukan assessment dan penanganan. Sampah yang menyumbat saluran air dibersihkan dengan peralatan yang tersedia. Setelah beberapa jam ditangani, air yang meluap bisa diatasi.

Salah satu warga, I Ketut Tarma (69), mengatakan, saluran irigasi itu memang kering karena kemarau panjang. Akibatnya, banyak warga yang membuang sampah ke saluran air itu. "Ketika turun hujan dan debit air meningkat, tumpukan sampah menyumbat saluran air sehingga meluap ke jalan dan rumah warga," terangnya.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jembrana, I Nyoman Winata, mengatakan, pihaknya sudah melakukan penanganan dan menghubungi Dinas Lingkungan Hidup Jembrana untuk mengangkut sampah yang menyumbat saluran air. "Kita terjunkan sebanyak lima orang tim reaksi cepat untuk melakukan penanganan," terangnya.

Winata mengaku, sampah yang terbuang ke saluran air menjadi penyebab utama banjir di wilayah Jembrana, terutama di wilayah perkotaan. Karena itu, pihaknya mengimbau warga untuk membersihkan sampah dari saluran air agar tidak menyumbat.

"Kendala kami saat penanganan itu karena sampah ini masuk ke bawah gorong-gorong rumah warga, sehingga harus menggunakan seling mobil TRC untuk menarik sampah, sehingga aliran air kembali normal," papar Winata.

Terpisah, Sekretaris BPBD Jembrana I Putu Agus Artana Putra menambahkan, awal musim hujan ini pihaknya sudah melakukan pendataan daerah rawan bencana. Terdata sebanyak 12 lokasi rawan banjir, longsor di 9 titik lokasi dan abrasi serta tsunami 30 titik lokasi. "Daerah rawan bencana tersebar di sejumlah desa di seluruh kecamatan di Jembrana," terangnya. (BB)


Berita Terkini