Gelombang Tinggi di Selat Bali Menelan Korban Jiwa
Senin, 24 Juli 2023
Ket poto:korban saat dirawat di Puskesmas Gilimanuk
Baliberkarya.com – Jembrana. Naas menimpa BEJAN, dengan panggilan akrab Marijan, seorang pria berusia 49 tahun berasal dari Kelurahan Gilimanuk, Jembrana saat melaut, perahu yang ditumpanginga terbalik akibat dihantam gelombang tinggi. Kejadian tersebut terjadi pada hari Sabtu, tanggal 22 Juli 2023 sekitar pukul 21.50 wita. Bertempat di sekitar 50 meter dari garis pantai Selat Bali, tepatnya di Lingkungan Penginuman
Korban bersama dengan dua penumpang lainnya, yakni Dwi Aman Siswanto (29 tahun) yang beralamat di Lingkungan Arum Timur, Kelurahan Gilimanuk, dan seorang pria bernama Carli, mereka sedang melakukan perjalanan untuk mencari ikan menggunakan satu perahu.
Baca juga:
Kuta Fashion Week 2023 Berlangsung Hingga 31 Juli, Angkat Kearifan lokal Bali Gaya Kekinian
Kapolsek Gilimanuk, Kompol I Dewa Putu Werdhiana, ketika dikonfirmasi mengenai kejadian tersebut membenarkannya. Ia menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi sekitar pukul 20.30 WITA ketika ketiga penumpang berangkat melaut. "Sekitar pukul 21.50 WITA, perahu yang mereka tumpangi terbalik, berjarak sekitar 50 meter dari garis pantai," jelasnya. Senin (24/7/2023)
Kompol I Dewa Putu Werdhiana melanjutkan, korban telah dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Gilimanuk, namun sayangnya nyawa korban tidak tertolong dan meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan. "Upaya resusitasi jantung paru telah dilakukan pada korban, namun pada pukul 22.55 WITA, korban dinyatakan meninggal dunia," terangnya.
Di sisi lain, beruntung dua penumpang lainnya, Dwi Aman Siswanto dan Carli, berhasil selamat dari insiden tersebut. "Keluarga korban telah membawa pulang jenazahnya ke rumah duka. Dalam kondisi cuaca buruk dengan angin kencang serta gelombang tinggi seperti ini, kami mengimbau para nelayan untuk sementara waktu tidak melaut dan menunggu cuaca membaik," himbau Kompol I Dewa Putu Werdhiana.
Berita Terkini
Berita Terkini
Berita Terpopuler
