Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Mengarah Terindikasi PMK, 4 Lokasi Kandang Sapi di Jembrana Lockdown

Minggu, 03 Juli 2022

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com Jembrana - Setelah sekian lama Pulai Bali terbebas dengan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), kini di Kabupaten Jembrana, beberapa sapi sudah terlihat terindikasi PMK. Diketahui populasi sapi di Jembrana sebanyak 35.131 ekor. Sebelumnya Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana sudah menyebar Surat Edaran (SE) Bupati Jembrana terkait antisipasi atau pencegahan PMK

Mulainya merebak kasus PMK, di Jembrana terdeteksi indikasi terjangkit PMK sebanyak 9 ekor sapi di 4 lokasi berbeda diduga sudah terjangkit virus yang menyebar sebelumnya di luar Pulau Bali. Untuk memastikan. Petugas Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana bersama Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar melakukan pengambilan sampel darah dan swab.

Kesembilan ekor sapi tersebut diketahui menunjukan gejala klinis yang mengarah terjangkit PMK, petugas mengambil sample di 4 lokasi yang berbeda diantaranya, di kandang salah satu kelompok Simantri di Banjar Petapan Kelod, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo. Dari 18 ekor sapi di kandang Simantri tersebut, seluruhnya menunjukan gejala PMK. Namun dari 18 ekor sapi itu, ada 4 ekor sapi yang dijadikan sampel.

Untuk di 3 lokasi lainnya diantaranya, Di Lingkungan Bilukpoh ada 1 ekor sapi yang menunjukan gejala PMK dari 3 ekor sapi di areal lingkungan kandang setempat. Namun pengambilan sampel dilakukan terhadap 2 ekor sapi (1 ekor sapi yang mengarah PMK dan 1 sapi yang sehat), lokasi lainnya, di Banjar/Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, dan di Banjar Katulampa, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Sutama dikonfirmasi awak media menyebutkan, di Banjar Banyubiru, ada 2 ekor sapi dalam satu satu kandang yang keduanya menunjukan gejala PMK dan dijadikan sampel. "Sementara di salah satu kandang warga di Banjar Katulampa, dari populasi 2 ekor, diambil sampel terhadap 1 ekor sapi yang mengarah PMK. Jadi ada 9 sampel yang diambil. Sampel itu akan dicek laboratorium," terangnya. Minggu (3/7/2022).

Dari informasi yang diterimanya, lanjut Sutama, untuk hasil uji laboratorium baru akan diketahui beberapa hari kedepan. "Untuk sementara trlah dilakukan lockdown  di 4 lokasi kandang yang mengarah PMK. Untuk pengiriman ternak keluar atau pun masuk Bali sudah ditutup sebelumnya. Kita sudah meminta diarea kandang sapi yang indikasi terjangkit juga lockdown," bebernya.

Sebelumnya, imbuh Sutama, beberapa sapi sama sekali tidak mau makan, ada juga yang sudah mau makan. Untuk memastikan positif atau negatif pihaknya masih menunggu hasil uji. "Kita sebelumnya sudah melakukan sterilisasi di beberapa kandang dengan menyemprotkan disinfektan, selain itu kita juga sempat memberikan vitamin dan obat ke sejumlah sapi yang mengarah ke gejala PMK," jelasnya.

Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan kasus PMK muncul di Bali. Seperti dari aktivitas lalulintas ternak, alat transportasi, pakan, dan lainya. "Kami menghimbau kepada para peternak agar menerapkan biosekuriti yang ketat. Selain pada kandang, lalulintas ternak termasuk peternak sendiri juga harus diperhatikan dan benar-benar steril saat masuk kandang," ujarnya.

Lebih jelasnya Sutama menghimbau, untuk para peternak agar juga diperhatikan kebersihan kandang, sebelum memnberikan makan, kalau bisa pemilik mandi dulu sebelum mengunjungi ternaknya, kurangi mengunjungi ternak lainnya. "Jika ada ternak yang sakit, segera laporkan ke petugas Medivet disetiap kecamatan sudah ada tinggal lapor saja," pungkasnya. (BB)
 


Berita Terkini