Sangat Berbahaya! Layangan Warga Tersangkut Kabel Listrik Jangan Diambil, Segera Hubungi Petugas PLN Bali
Rabu, 09 Juni 2021
Foto: Manager Komunikasi PLN UID Bali, I Made Arya (kiri) didampingi Senior Manager Keuangan Komunikasi dan Umum PLN UID Bali, Zufar dalam acara Temu Media Rutin Bulan Juni Tahun 2021 di Denpasar, Rabu siang (09/06/2021) .
Baliberkarya.com-Denpasar. Pada bulan Juli-Agustus ini akan tiba puncak musim layang-layang yang banyak digemari masyarakat di Bali. Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan bersama, masyarakat diharapkan untuk tidak bermain layang-layang di sekitar jaringan listrik yang bisa membahayakan nyawa dan bisa memutus jaringan listrik.
Seruan dan imbauan itu disampaikan PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) lantaran dalam beberapa waktu kedepan di wilayah Bali memasuki musim layangan.
"Puncak musim layang-layang akan segera tiba. Kami mengimbau untuk tidak bermain layangan di dekat jaringan listrik," pinta Manager Komunikasi PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali I Made Arya didampingi Zufar, SRM (Senior Manager) Keuangan Komunikasi dan Umum PLN UID Bali, dalam keterangan pers di Denpasar, Rabu siang (9/6/2021).
Menurut Made Arya, selain membahayakan keselamatan diri sendiri, bermain layangan di dekat jaringan listrik juga menyebabkan gangguan seperti listrik padam sehingga merugikan masyarakat.
“Kami imbau bermain layanan di tempat yang aman. Jauh dari jaringan listrik dan jalan raya. Bermain layangan juga jangan diinapkan,†imbau Made Arya.
“Perlu kami tegaskan bahwa kami hanya mengimbau masyarakat main layangan yang aman. Jadi PLN bukan melarang masyarakat main layangan,†tegas Made Arya agat tidak ada kekeliruan dan kesalahpahaman maupun persepsi di masyarakat.
Made Arya menegaskan, gangguan kelistrikan akibat layang-layang dari tahun ke tahun meningkat drastis. Ia menyebut pada tahun 2019, terjadi 72 kali gangguan listrik padam, sedangkan pada tahun 2020 gangguan kelistrikan akibat layang-layang mencapai 291 kasus.
"Di tahun 2021, sampai tanggal 6 Juni tercatat 17 kali gangguan. Artinya ini persoalan yang serius," tegasnya.
Meski demikian, Made Arya mengaku tidak mengetahui secara persis berapa kerugian PLN akibat layang-layang. Ia kembali mengingatkan bahwa PLN tidak pernah melarang masyarakat dalam bermain layang-layang.Â
"Hanya saja PLN mengimbau agar masyarakat mencari tempat aman saat bermain," terangnya.
Lebih jauh Made Arya menjelaskan PLN juga mengingatkan apabila ada layangan mengenai kabel atau jaringan listrik, agar masyarakat segera menghubungi petugas PLN.Â
Made Arya mengajak masyarakat aktif saling mengingatkan kerabat dan keluarga serta laporkan jika mengetahui gangguan akibat layang-layang yang mengenai jaringan PLN melalui contact center PLN 123 atau aplikasi New PLN Mobile.Â
"Ingat jangan diambil menggunakan kayu, bambu apalagi besi, sangat berbahaya. Kalau ada layangan tersangkut di kabel atau jaringan listrik, segera hubungi kami," harapnya mengakhiri.(BB).