Peternak Ayam Bali "Terancam Punah", Gus Adhi Harap Pemerintah Peduli dan Beri Solusi
Sabtu, 05 September 2020
Gus Adhi mendengar aspirasi dan keluhan para peternak ayam Bali di Jero Kawan, Kerobokan, Badung, Sabtu malam (5/8/2020).
?Baliberkarya.com-Badung. Hancurnya harga ayam broiler di masa pandemi Covid-19 dikeluhkan peternak lokal Bali yang tergabung dalam Forum Peternak Ayam Bali. Kondisi miris ini tentu saja mengundang keprihatinan dan perhatian Anggota Komisi IV DPR RI, AA Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra).
Politisi ramah dan bersahaja serta merakyat yang kerap disapa Gus Adhi itu dalam kondisi saat ini harusnya harus ada keberpihakan pemerintah ataupun pengusaha terhadap para peternak ayam Bali yang kini posisinya sangat butuh pertolongan agar bisa bertahan hidup dan tidak punah.
"Perlu peran pemerintah ataupun pengusaha dalam rangka menjaga stabilitas harga dan pasokan," harap Gus Adhi usai menggelar pertemuan dengan para peternak ayam Bali di Jero Kawan, Jalan Raya Kerobokan, Badung, Sabtu malam (5/8/2020).
Gus Adhi yang membidangi pertanian, lingkungan hidup, kehutanan dan kelautan ini mengapresiasi langkah yang ditempuh Forum Peternak Ayam Bali yang mau menemui dirinya untuk meminta jalan keluar atas persoalan yang membelit nasib keberlangsungan para peternak lokal Bali.Â
Salah satu solusi yang disampaikan Gus Adhi yaitu bagaimana peternak saat ini memiliki ‘freezer’ atau ‘cold storage’ di tiap kabupaten sebagai upaya menjaga pasokan dan menjaga stabilitas harga ayam peternak. Gagasan cemerlang yang disampaikan Gus Adhi ini tentu saja disambut baik para peternak Bali untuk menindaklanjutinya.
"Kita harus akui dalam masa pandemi Covid-19 memang terjadi gejolak ekonomi di semua sektor. Namun kita harus tetap bangkit dan bergerak, salah satunya dengan pengadaan ‘cold storage’ di tiap kabupaten," kata tokoh asal Kerobokan tersebut.Â
Gus Adhi berharap para peternak ayam Bali juga harus memiliki payung hukum dalam menjembatani persoalan mereka di tengah pandemi Covid-19. Selain itu, perlu adanya keserasian antara pemerintah, integrator dan peternak agar tidak timbul kesan terjadinya monopoli.
Tak kalah penting, lanjut Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali ini bahwa semua persoalan itu kembali lagi akan tersedianya data. Pasalnya, kalau kebutuhan daging ayam di Bali sudah berlebihan hendaknya dibatasi pasokan ayam dari luar Bali, jangan terus dibiarkan ayam dari luar masuk secara ilegal sehingga peternak lokal Bali terhimpit.
"Penting kiranya kita memiliki database berdasarkan ‘Research and Development’ atau penelitian dan pengembangan yang tujuannya untuk mengetahui jumlah pasokan, kebutuhan dan distribusi," harap politisi senior Partai Golkar itu.
Seperti diberitakan Baliberkarya.com sebelumnya, para peternak yang berkumpul dalam Forum Peternak Ayam Bali dalam beberapa minggu belakangan ini merasa resah dan gelisah akibat anjloknya harga ayam peliharaanya akibat pasokan melimpah ditambah lagi dengan masuknya integrator ke pasar becek.Â
"Tentu hal ini mesti menjadi perhatian semua pihak, perlu langkah konkrit pemerintah dalam membantu mengatasi persoalan yang kami alami," harap kordinator Forum Peternak Ayam Bali Ketut Yahya Kurniadi disela pertemuannya dengan Gus Adhi.(BB).