Efektif Bunuh Virus dan Bakteri, Ozonisasi Solusi Alternatif Stop Meluasnya Covid-19Â
Senin, 13 April 2020
Kadin Bali bersama PT OTRIKLIN prakarsai ozonisasi di ruangan pasien Covid-19 RS Unud Jimbaran
Baliberkarya.com-Badung. Pandemi virus Corona atau Covid-19 hingga kini masih menghantui masyarakat di penjuru dunia, termasuk juga meresahkan masyarakat Bali yang selama ini mengandalkan sektor pariwisata. Pasca merebaknya virus mematikan tersebut, sebagian besar hotel dan restauran di Bali kini tutup.Â
Sejumlah pasien Covid-19 pun dirujuk ke Rumah Sakit Universitas Udayana (RS Unud) yang mulai beroperasi sejak tanggal 7 April 2020 itu menjadi rumah sakit Pusat Penanganan Covid-19 di Bali. Koordinator Tim Partisipasi Penanggulangan Covid-19 Kadin Bali Putu Parwata Kantiana bersama Anggota Kadin Bali Chartina Margana menggandeng PT OTRIKLIN untuk melakukan Ozonisasi di Rumah Sakit Universitas Udayana (RS Unud) yang menjadi Pusat Penanganan Covid-19 di Bali ini.Â
"Ozonisasi di RS Unud ini dilakukan di ruangan yang digunakan merawat pasien Covid-19, ruangan pasien umum, ruang operasi dan ruangan lainnya," jelas Koordinator Tim Partisipasi Penanggulangan Covid-19 Kadin Bali Putu Parwata Kantiana kepada awak media.
Dari sisi kesehatan, Parwata ozonisasi sangat berguna untuk membersihkan udara-udara kotor, membunuh virus, bakteri dan kuman yang berbahaya bagi kesehatan. Fungsi ozon dengan kapasitas tertentu dalam sebuah ruangan dia akan dapat membunuh virus dengan efektif.Â
"Dalam ruangan dengan kapasitas 12 meter persegi dengan kandungan ozon 2 gram per jam itu sudah efektif untuk membunuh virus, kuman, dan bakteri di dalam ruangan tersebut," kata Parwata yang juga Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Luar Negeri Kadin Bali ini.
Ia mengaku aksi ozonisasi dan bantuan APD di RS Unud merupakan panggilan sosial dan bentuk nyata kepedulian para pengusaha Kadin Bali sesuai arahan Gubernur Bali agar dunia usaha ikut berpartisipasi. Menurutnya, ozonisasi ini penting dilakukan untuk membunuh kuman, bakteri, virus yang menempel pada berbagai sudut ruangan dan benda-benda di dalam ruangan yang sulit dijangkau sekalipun.
"Kalau ruangan sudah bersih dari kuman, bakteri, virus yang tidak kelihatan, maka baik tenaga medis maupun pasien akan merasa aman dan nyaman," terang Parwata.
Parwata yang sudah mulai memperkenalkan ozonisasi di Bali sejak tahun 2014 silam ini mengaku ozonisasi di RS Unud ini dilakukan dengan 8 unit mesin ozonisasi dan akan dilakukan berkelanjutan di RS Unud. Ia pun akan bergerak dengan aksi nyata karena Ia tidak bisa membiarkan pemerintah saja menangani Covid-19 ini.Â
"Setelah kita lakukan ozonisasi, udara di ruangan juga jadi bersih. Dokter dan perawat juga merasa nyaman, aman. Semua pihak harus ikut serta dengan aksi nyata sekecil apapun," ujar Parwata.
Sementara, Direktur PT OTRIKLIN, Putu Yindi menyatakan proses ozonisasi belum banyak dikenal masyarakat khususnya di Bali. Menurutnya, ozonisasi sudah pernah ia lakukan ketika erupsi Gunung Agung tahun 2017 silam. Ketika itu, ozonisasi dilakukan pada tenda-tenda pengungsi selama dua minggu.Â
"Hasilnya, tak sedikit pengungsi merasakan udara yang segar dan sehat. Tentunya juga dapat membunuh virus, kuman, dan bakteri didalam tenda-tenda pengungsian," ungkap Yindi.
Lebih jauh Yindi menuturkan, ozonisasi ini sangat aman digunakan karena tanpa menggunakan bahan kimia. Adapun cara kerjanya ozonisasi membersihkan semua permukaan dan udara secara alami.
"Ozonisasi sangat efektif untuk area tertutup karena udara yang mengandung ozon mampu menjangkau permukaan atau celah-celah yang tidak terjangkau oleh media steril selain udara," tegas Yindi.(BB).