Astaga! Belasan Ayam Warga Mati Mendadak, Pemilik Duga karena Flu Burung
Rabu, 18 Desember 2019
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Sejak seminggu ini belasan ayam milik Ni Wayan Suwetri (50), WARGA Banjar Pasar, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana mati mendadak. Pemiliknya menduga ayam-ayam peliharaannya yang dilepas liarkan mati karena flu burung.
Seperti yang terjadi tadi pagi dan siang tadi, lima ekor ayam peliharaannya mati mendadak, seluruhnya betina yang sudah bertelur. Hari-hari sebelumnya juga banyak ayamnya mati mendadak, bahkan ada ayam pejantan yang mati.
“Matinya tiap pagi dan siang. Sorenya biasa-biasa saja karena saya rutin kasi makan tiap sore. Paginya tiba-tiba mati, keluar lendir dari mulut dan hidung. Ini kayaknya kena flu burung,” ujar Suwetri, Rabu (18/12/2019).
Mengetahui ada ayam peliharaan warga mati mendadak, Petugas Mendikvet Kecamatan Mendoyo, drh I Made Putra Wiadnyana langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan terhadap ayam-ayam mati mendadak tersebut.
Petugas di lokasi mengambil sempel melalui dubur ayam yang masih hidup dengan menggunakan rapid tes. Hasilnya ayam-ayam tersebut mati dipastikan bukan karena flu burung. Karena Itu , warga diminta tidak risau dengan adanya ayam milik warga di Banjar Pasar, Desa Yehembang itu mati karena bukan disebabkan flu burung.
"Bukan Ai (penyakit flu burung). Dari hasil pengambilan sampel melalui dubur ayam, menujukkan hasil negatif. Dipastikan kematian belasan ekor ayam milik warga itu karena sebab lain, bukan flu burung," terangnya.
Lanjutnya, dengan banyaknya ayam yang mati, melihat populasi pemilik ayam, memang tidak terlampau banyak. Dampak flu burung itu sangat luas, ketika itu menular maka dari populasi milik warga yang katanya 40 ekor ayam baik jantan, indukan dan anakan, maka akan cepat penyebaran dan dampak matinya. Namun dalam kasus ini penularannya lambat.
"Hasil tes menyatakan negatif Flu Burung, dugaan kami kematian disebabkan karena cuaca exstrim atau bisa juga karena gigitan ular. Tapi yang paling dominan karena perubahan cuaca atau cuaca exstrim,” tutupnya.(BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025