Pak Oles Siap Gelar Pelatihan Semberani
Senin, 19 Agustus 2019
GNW for Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Pelatihan kepemimpinan yang seimbang dan berani (Semberani) melibatkan berbagai elemen masyarakat, khususnya generasi muda, pengusaha, pengelola usaha kecil menengah (UKM) dan koperasi siap digelar. “Semberani Leadership Center (Pusat Pelatihan Kepemimpinan) metode Semberani, seimbang dan berani dipersiapkan untuk melatih generasi muda sebagai calon-calon pemimpin masa depan,” kata Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana M.Agr di Denpasar, Jumat (16/8).
BACA JUGA : Resepsi HUT RI ke-74 di Jembrana, Bupati Artha Ingatkan Pentingnya Semangat Berbangsa dan Bernegara
Direktur Utama belasan perusahaan di lingkungan PT Karya Pak Oles Group tersebut menilai, pelatihan dalam bentuk seminar, diskusi dan tanya jawab sigelar Senin (7/9) di Praja Hotel, Jl Mohammad Yamin kawasan Niti Mandala Renon, Denpasar. (Info menjadi peserta hubungi Tri Suharti, WA: 08123827237). Seminar yang dikemas menarik, suasana damai diadakan tanya jawab tentang ilmu pikiran dan pernafasan. Caranya mengaktivasi kemampuan pribadi secara semberani.
Melalui pelatihan, diharapkan peserta memiliki sikap mental yang baru, pikiran yang segar untuk miliki kepemimpinan yang Semberani agar dapat ditularkan kepada masyarakat luas. Upaya tersebut bisa melahirkan pemimpin masa depan yang lebih bertanggung jawab. Dalam bidang perusahaan, Wididana tidak pernah berhenti untuk menerapkan berbagai upaya dan terobosan dengan sistem manajemen informasi, teknologi serta konsep semberani.
Konsep kepemimpinan yang semberani itu diterapkan sejak 2000, tiga tahun setelah merintis usaha yang kini berkembang pesat di beberapa propinsi di Indonesia. Kepemimpinan yang semberani, menurut alumnus Faculty Agriculture University Of The Ryukyus Jepang itu sangat penting untuk mengantarkan sebuah perusahaan atau organisasi sehingga bisa meraih sebuah kesuksesan. Karena itu tidak ada cara lain untuk menghasilkan pemimpin itu, kecuali dibentuk, berkarakter baik dan utuh. Calon pemimpin dilahirkan dari didikan orang tua, pendidikan karakter, disiplin, kejujuran dan kerja keras. Pendidikan karakter sebagai fondasi kepemimpinan yang harus dibangkitkan dan bangun melalui proses pematangan jiwa calon pemimpin.
Ayah dari dua putra dan dua putri itu menilai kepemimpinan, system, manajemen informasi dan teknologi atau yang diistilahkan SIMT yang diterapkan dalam perusahaan ibarat hubungan suami istri (bapak dan ibu) yakni sebuah kepemimpinan yang memiliki visi, motivasi untuk mencapai target yang ditetapkan. Karena itu, harus dilandasi kerja keras, disiplin dan dedikasi.
Suami dari Komang Dyah Setuti itu mengingatkan fungsi kepemimpinan dalam perusahaan sangat penting, karena menentukan berhasil tidaknya mengembangkan usaha. Sementara istri (ibu) ibarat manajemen tim mengelola perusahaan dalam rutinitas harian, termasuk menganalisa dan menemukan kesalahan terkecil sekalipun. Kepemimpinan yang semberani itu penting untuk menentukan sasaran dan memacu staf meningkatkan produkivitas. “Manajemen dan kepemimpinan sama-sama penting. Kepemimpinan tanpa manajemen bisa kacau, dan manajemen tanpa kepemimpinan bisa bingung tanpa arah tujuan jelas,” ujar putra Bengkel, Buleleng ini.(BB)