Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Proyek Pemeliharaan Jalan Dauhwaru-Sawerangsasa Memakan Korban, Rekanan Ternyata 'Ngibul'

Kamis, 27 Juni 2019

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. I Nyoman Sindra (51), pegawai Kementrian Perikanan dan Kelautan asal Sawerangsasa, Kelurahan Dauhwaru, Jembrana yang menjadi korban kecelakaan setelah menabrak material proyek berupa tumpukan batu yang meluber ke tengah badan jalan milik CV Surya Cipta Karya, hingga kini masih di rawat intensif di RSU Negara.
 
 
Pria yang bertugas di Pengambengan ini menempati sal D RSU Negara mengalami patah dua tulang kaki bagian kiri diatas pergelangan kaki. Sindra tadi sore sekitar pukul 14.00 WITA telah menjalani operasi pemasangan pen. Setelah menjalani operasi, dia harus dirawat inap beberapa hari kedepan untuk memulihkan kondisinya.
 
Ditemui sore tadi di Sal D RSU Negara, Sindra yang ditemani seluruh anggota keluarganya mengaku sangat menyayangkan kejadian yang menimpa dirinya itu. Menurutnya, kecelakaan yang menimpa dirinya itu murni karena kelalaian pihak proyek.
 
"Pihak proyek menaruh batu-batu besar sampai menutupi separo badan jalan. Lagian di tempatkan di jalan menurun dan saya pastikan tidak dipasang rambu-rambu," tuturnya, Kamis (27/6/2019).
 
Saat kejadian sekitar pukul 23.30 WITA, dirinya berangkat dari rumah menuju kantor di Pengambengan karena dapat sip malam. Namun saat masuk jalan menurun di depan SD Negeri 2 Dauhwaru dirinya kaget melihat tumpukan batu meluber di jalan. Terlebih tidak ada rambu-rambu sama sekali terpasang dan tidak ada lampu penerangan jalan.
 
 
"Karena jaraknya sudah sangat dekat saya tidak bisa menghindar. Motor saya nabrak batu yang besar dan saya terguling, motor terlempar. Saya berusaha bangun tapi kaki kiri sakit banget dan saya yakin patah," tuturnya.
 
 
Beruntung dirinya ditolong seorang warga hingga membawanya ke RSU Negara. Menurutnya, warga yang menolongnya tersebut juga mengetahui bahwa pihak pelaksana proyek tidak memasang rambu-rambu di dekat tumpukan material proyek (batu).
 
Yang paling membuatnya kesal, tidak ada iktikat baik pihak proyek menemuinya atas kejadian tersebut. Menurutnya hingga sore tadi satupun pihak pelaksana proyek tidak ada yang menemuinya. Dia berharap ada itekat baik dari pihak pelaksana proyek untuk menemuinya di rumah sakit.
 
"Jangankan memberi santunan, batang hidungnya (pihak CV Surya Cipta Karya) sampai sekarang (sore tadi) tidak datang. Keluarga saya juga tidak ditemui karena keluarga saya semua di rumah sakit," jelasnya.
 
 
Dikonfirmasi sebelumnya, Site Manager CV Surya Cipta Karya Charles ditemani salah seorang pelaksana lapangan mengaku sudah memasang rambu-rambu dua hari sebelum kejadian. Pihaknya juga mengaku sudah bertemu dengan keluarga korban dan sudah tidak ada masalah lagi.
 
 
Sementara Ngusti Ngurah Arlawa, warga setempat yang mengetahui persis kejadian saat korban terjatuh menabrak material proyek (batu) juga memastikan tidak ada rambu-rambu yang dipasang di dekat tumpukan batu yang meluber ke separo badan jalan. Menurutnya rambu baru dipasang keesokan paginya setelah kejadian.
 
Hal senada juga disampaikan oleh Kabid Bina Marga, Dinas PU Jembrana Subamia saat dikonfirmasi sore tadi. Menurutnya tadi pagi pihaknya telah meminta klarifikasi pihak rekanan dan pihak rekanan menyampaikan telah menyelesaikan permasalahan tersebut dan masalah tersebut katanya sudah selesai. "Tapi jika permasalahan seperti itu, besok kami akan panggil lagi rekanan untuk menyelesaikan masalah tersebut," tegasnya.(BB)


Berita Terkini