Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Jangan Ikut Bagian Praktik 'Money Politics, Togar: Laporkan, Pilih 'Caleg Takut Dosa'

Selasa, 16 April 2019

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Advokat senior dan Panglima Hukum Togar Situmorang, S.H., M.H., M.AP., mengingatkan agar masyarakat benar-benar waspada pada masa tenang jelang pencoblosan Pileg dan Pilpres 17 April 2019 ini. Ia berharap jangan sampai menjadi bagian dari praktik money politics (politik uang) baik sebagai pemberi yang ditugaskan oleh oknum caleg, pengurus partai politik ataupun tim kampanye pasangan capres-cawapres maupun sebagai penerima.
 
 
"Jangan mau kalau ada oknum caleg yang suruh sebar uang ke warga. Pemberi maupun penerima money politics sama-sama bisa kena pidana, sama-sama bisa masuk bui," kata Togar Situmorang di Kantor Hukum Togar Situmorang & Associates, Denpasar, Selasa (16/4/2019).
 
Togar Situmorang yang saat ini sedang menyelesaikan program S-3 Ilmu Hukum di Universitas Udayana mengingatkan agar masyarakat berani melawan dan melaporkan jika ada oknum caleg atau tim sukses caleg yang mengiming-imingi uang untuk memilih yang bersangkutan.
 
"Harus berani tolak, lawan dan lapor," ajak Togar Situmorang yang juga Dewan Pakar Forum Bela Negara Provinsi Bali ini.
 
 
Santer beredar informasi jik praktik money politics (politik uang) masih saja terjadi pada masa tenang Pemilu Serentak 17 April 2019 yang berlangsung 14-16 April 2019. Masa tenang yang mestinya benar-benar tenang, damai, jadi ajang introspeksi diri, berdoa dan berserah diri pada Tuhan agar mendapatkan hasil maksimal, malah dibuat gaduh oleh oknum caleg yang "gentayangan" bersama timnya menyebar dan bagi-bagi uang untuk mempengaruhi pilihan pemilih.
 
 
Contohnya praktik bagi-bagi uang  (politik uang) pada masa tenang yang dilakukan dua oknum caleg di Kabupaten Gianyar tepatnya di Kecamatan Blahbatuh dan Kecamatan Tegalalang. Sebagaimana juga informasi money politics ini dibenarkan Ketua Bawaslu Gianyar, I Wayan Hartawan. Informasi adanya praktik politik uang juga datang dari Desa Buduk, Mengwi, Badung. Ada warga yang mengakui ditawari uang Rp 300 ribu untuk memilih satu paket caleg.
 
Terkait masih maraknya politik uang ini, Togar Situmorang yang juga Ketua Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi (GNPKRI) Provinsi Bali ini menegaskan ini saatnya rakyat berani mengatakan tidak pada politik uang yang hanya merendahkan harkat dan martabat masyarakat. 
 
 
"Masak suaranya mau digadaikan hanya dengan uang ratusan ribu selama lima tahun," kata Ketua Umum POSSI (Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia) Kota Denpasar ini.
 
Togar Situmorang menambahkan rakyat harus mengunakan hati nurani dalam memilih dan jangan masih memilih karena iming-iming uang.
 
"Jangan pilih caleg karena dia banyak uang atau kasi uang ke pemilih. Pilihlah caleg yang bersih, yang rekam jejaknya bagus. Pilih caleg yang takut dosa, takut korupsi dan yang mau jadi bos rakyat. Siap melayani bukan dilayani," pungkas pria yang juga yang masuk dalam daftar 100 Advokat Hebat versi Majalah PropertynBank ini.(BB).


Berita Terkini