Haji Bambang Tegaskan Pilih Anggota DPD RI Krama Adat Bali, Bukan Warga Tamiu Bali
Selasa, 09 April 2019
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Relawan Bom Bali yang juga tokoh muslim di Bali, Haji Agus Bambang Prianto atau yang lebih akrab dipanggil Haji Bambang Bom Bali menegaskan jika bukan dirinya yang mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang akan dipilih dalam pemilu 17 April 2019 mendatang.
Penegasan ini disampaikan Haji Bambang kepada awak media bersama Organisasi Masyarakat (Ormas) Swastika Bali yang merupakan kumpulan intelektual alumni Perguruan Tinggi Surabaya serta beberapa ormas Bali dan ormas Krama Tamiu seperti GP Ansor Bali, Patriot Garuda Nusantara, Nuswantara, Pejuang Islam Nusantara Bali, NU Bali.
"Saya Haji Bambang tegaskan bukan saya yang maju mencalonkan diri sebagai anggota DPD RI. Meski saya lama tinggal menetap di Bali dan ber KTP Bali namun saya tidak akan mencalonkan diri jadi anggota DPD RI meski dikasi uang miliaran," tegas Haji Bambang di Warung Penggak Men Mersi di Denpasar, Selasa (9/4/2019).
Hal ini penting disampaikan Haji Bambang karena banyak yang mengira dirinya Haji Bambang calon anggota DPD RI yang beredar selama ini yang terdaftar sebagai DPD Dapil Bali adalah bukan dirinya. Haji Bambang justru mendukung Krama Bali sebagai anggota DPD RI dan bukan krama tamiu atau pendatang yang menetap di Bali.
"Ribuan warga Bali yang nelpon saya untuk menyampaikan dukungannya karena dikira Haji Bambang yang calon DPD RI itu. Mereka yang nelpon langsung saya bantah jika itu bukan saya," ungkapnya.
Ket Foto: Agus Bambang Prianto atau Haji Bambang
Menurut Haji Bambang, selayaknya anggota DPD RI dapil Bali merupakan warga asli Bali atau krama Bali yang paham betul adat istiadat, budaya Bali dan agama Hindu. Bagi Haji Bambang, adat, budaya, dan agama Hindu di Bali itulah yang membuat pariwisata Bali unik yang menarik dan disukai wisatawan mancanegara.
"Sesuai namanya, DPD menurut hemat saya, selayaknya mereka yang tampil mewakili Bali adalah krama adat Bali, orang Bali asli yang sudah turun-temurun lahir besar dan tinggal di Bali, karena merekalah yang tahu apa yang terbaik untuk Bali, mau diapakan Bali kedepan, dan bagaimana menjaga Bali agar tetap utuh," terangnya.
Haji Bambang pun menceritakan meski buyutnya datang ke Bali tahun 1925 atau sekitar 90 tahun lalu keluarganya tinggal di Bali, namun ia mengaku masih merasa tidak layak untuk menjadi anggota DPD dari Bali.
"Sekali lagi saya tegaskan, anggota DPD asal Bali haruslah krama adat Bali, bisa menjaga adat, budaya, dan agama hindu," tutup Haji Bambang.(BB).
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025