Padangsambian Bersatu Bukan Ormas, Gus Cilik: Paguyuban Dibawah Desa Pakraman Padangsambian
Kamis, 14 Februari 2019
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Tokoh Paguyuban Padangsambian Bersatu, AA Asmara Putra atau yang dikenal sebagai Gus Cilik menepis anggapan miring yang menyebutkan jika Padangsambian Bersatu merupakan ormas atau organisasi masyarakat.
Menurut Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar dan selaku tokoh Padangsambian Bersatu itu mengatakan lembaga Padangsambian Bersatu bukanlah ormas, tapi merupakan suatu "paguyuban" yang ada di bawah Desa Pakraman Padangsambian, Denpasar.
"Kalau kami ormas atau katakan identik dengan ormas otomatis kami terdaftar di Kesbangpol. Tapi kami berada di bawah desa adat, sebagai pengganti Jagabaya yang bertugas menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat desa. Bahkan kami juga bersinergi dengan pihak berwajib dengan melakukan kordinasi," tegas Gus Cilik saat ditemui di kediamannya di Padangsambian, Denpasar, Kamis (14/2/2019).
Di tempat yang sama, Jero Bendesa Pakraman Desa Padangsambian, I Made Suparman yang didampingi wakilnya Jero Bendesa Nyoman Wisnu juga menjelaskan bahwa sejak tahun 2013 terlahirnya Padangsambian Bersatu berdasarkan Paruman Agung Desa Pakraman melalui sebuah kajian yang disebut 'perarem' di bawah awig-awig desa.
"Kami tegaskan Padangsambian Bersatu merupakan sebuah paguyuban masyarakat. Fungsi dan tugas Padangsambian bersatu sama halnya seperti Jagabaya hanya namanya saja yang berubah," ucap Jero Bendesa Pakraman Desa Padangsambian, I Made Suparman yang didampingi wakilnya Jero Bendesa Nyoman Wisnu.
Ket Foto: Tokoh Paguyuban Padangsambian Bersatu Desa Pekraman Padangsambian Denpasar
BACA JUGA : Bukan Penganiayaan, Gus Cilik: Gung Balang dan Nurata Saling Pandang 'Berakhir Saling Pukul'
Keduanya menegaskan jika keberadaan "Padang Sambian Bersatu" bukanlah ormas, namun berada di bawah desa adat atau boleh dibilang guyuban masyarakat yang membawahi 14 banjar adat, 21 banjar dinas dengan sekitar 3 ribu KK (Kepala Keluarga) atau sekitar 12.700 KK termasuk "warga tamia".
Sementara terkait santernya pemberitaan yang membelit AA Ketut Ngurah Setiawan alias Gung Balang dengan I Wayan Nuriata beberapa waktu lalu dimana keduanya adalah warganya di Padangsambian dan keduanya "Pasemetonan" yang hidup dalam lingkungan satu Banjar, yaitu di Banjar Pagutan, Desa Padangsambian Kaja pihak Desa Padangsambian berharap keduanya hidup rukun dan saling berdamai.
"Semestinya hal itu tidak perlu terjadi bila keduanya bisa menahan diri. Saya sselaku tokoh telah berupaya mendamaikan keduanya agar jangan sampai masuk ke ranah hukum, namun rupanya proses hukum tetap berjalan," kata Gus Cilik.
Pada kesempatan ini Gus Cilik mengajak masyarakat Padangsambian untuk menjaga kondusifitas daerahnya. Ia juga ingin meluruskan persoalan ini dengan mengatakan kejadian itu murni kesalahpahaman keduanya, tidak ada kaitannya dengan kegiatan politik ataupun dukung-mendukung, apalagi yang mengarah pada dirinya.
"Justru saya prihatin dan saya merasa tertampar dengan kejadian ini. Bagaimana mungkin keduanya yang merupakan tetangga bisa saling jotos," katanya sembari mengingatkan masyarakat agar tidak terpancing dengan hal-hal yang mudah menyulut emosi lantaran bisa saja ada oknum yang berusaha "mancing di air keruh".(BB).