Mohon Ditolong! Nasib 'Kadek Pait' Sungguh Pait, Bayi16 Bulan Beratnya Hanya 3,5 Kg
Kamis, 03 Januari 2019
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Sungguh miris dan sangat memprihatinkan, nasib 'Kadek Pait' betul-betul 'pahit' seperti namanya. Balita umur 16 bulan buah hati Kadek Sarianti dan suami Ketut Desel sejak umur tiga bulan menderita penyakit tak jelas, bahkan kini 'Kadek Pait' hanya terbaring lemas dengan nafas tersengal-sengal di Ruang Cempaka kamar 307 RSUP Sanglah Denpasar.
BACA JUGA : Didominasi Politisi Pemikir! LIPI Yakin Hanya Golkar Yang Mampu Hadirkan Ide-Ide Pembangunan
"Kadek sudah 16 hari dirawat di sini (RSUP Sanglah Denpasar) kondisinya masih lemas dan beratnya hanya 3,5 kg," ucap ibunya, Kadek Sarianti didampingi suami Ketut Desel saat menerima kedatangan Anggota DPR RI A.A. Bagus Adhi Mahendra Putra dan tokoh masyarakat Karangasem Wayan Sukarena, Kamis petang (3/1/2019) .
Kadek Sarianti yang tinggal di Banjar Dinas Dalem Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu, Karangasem ini menuturkan anaknya awalnya lahir normal. Namum, ketika umur tiga bulan, ia menderita sakit panas dan dibawa ke RSUD Karangasem untuk menjlani perawatan sekitar tiga mingguan.
Sejak saat itu kondisi 'Kadek Pait' tak membaik dan pertumbuhannya lambat, bahkan beratnya tak naik-naik. 'Kadek Pait' tetap lemas, tubuhnya kecil dan kurus. Mirisnya lagi, 'Kadek Pait' tak bisa bicara layak anak seusianya.
Belakangan kondisinya semakin parah, sulit bernafas dan seperti kurang gizi. Kondisi buruk 'Kadek Pait' itu sempat viral di medsos sebelum akhirnya datang utusan Pemprov Bali yang membawanya ke RS Bali Mandara.
'Kadek Pait' kemudian dirawat di RS Bali Mandara selama sebulan lebih. Namun kemudian ia dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Dan setelah 16 hari dirawat di RSUP Sanglah, kondisi 'Kadek Pait' sedikit berubah.
Beratnya naik sedikit jadi 3,5 kg, namun bayi 'Kadek Pait' tetap lemas. 'Kadek Pait' yang setahun lalu ditinggal kakak perempuannya yang meninggal karena penyakit mirip gizi buruk ini, kini tetap terbaring tak berdaya.
Kedua orangtuanya yang hanya sebagai pembuat gula aren serta pencari kayu bakar di desanya kini tak berdaya dan tak bisa berbuat banyak. “Saya hanya berharap Kadek bisa membaik,” ucapnya dengan raut muka sedih.
Anggota DPR RI A.A.Bagus Adhi Mahendra Putra yang akrab disapa Gus Adhi sambil mengelus-ngelus leher dan tubuh 'Kadek Pait' merasa terpanggil dan prihatin melihat bayi 'Kadek Pait' yang begitu kurus. Setelah berkonsultasi dengan dokter jaga, politisi asal Kerobokan Badung ini minta agar 'Kadek Pait' jangan dipulangkan dulu, namun tetap dirawat dengan maksimal.
"Pasien harus mendapatkan perawatan yang baik. Bila perlu ditangani tim agar hasilnya bisa lebih bagus," harapnya.
Gus Adhi yang mendengar langsung keterangan dokter yang merawatnya menyebutkan jika bayi bernama 'Kadek Pait' ini memiliki riwayat kelainan organ yang cukup komplek.
"Tapi kita akan tetap berupaya bisa memberikan yang maksimal untuk bayi ini," kata Gus Adhi yang tampak terharu melihat kondisi bayi yang dirawat dengan fasilitas BPJS kelas III ini.
Sementara dihubungi awak media, Dirut RS Bali Mandara dr. Bagus Dharmayasa mengatakan bayi 'Kadek Pait' dirujuk ke RSUP Sanglah agar bisa mendapatkan penanganan yang lebih baik.
"Kita sudah konsultasi dengan pihak RSUP Sanglah terkait kondisi penyakit pasien agar ditangani sejumlah tim medis,"jelas dr. Bagus mengakhiri.(BB).
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025