Caleg Gaet Generasi Milenial, Pasek Suardika: Frekwensi Komunikasi Mereka Harus Sama
Sabtu, 29 Desember 2018
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Anggota DPD RI Perwakilan Bali, Gede Pasek Suardika (GPS) dalam diskusi akhir tahun yang digelar oleh Forum Persaudaraan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Udayana di Aula Surwa Guna II LPMP Provinsi Bali, Sabtu (29/12/2018) mengatakan perlunya membangun mental generasi muda Bali dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0.
Menurut Pasek, pembangunan karakter dianggap perlu sebagai bagian dari refleksi tahun 2019. Pasalnya, kedepan peran generasi muda begitu penting dimana anak mudanya aksesnya lebih kuat dan bila generasi muda Bali lebih memilih menikmati keadaan maka mereka akan tertinggal.
"Kita perlu menyiapkan diri, keluar dari zona aman, zona nyaman untuk siap berkompetisi meraup peluang," ucap Pasek.
Pasek juga mengungkapkan menjelang pileg 2019 mendatang dan memasuki fase kampanye, tentu mesti dipergunakan secara maksimal. Apalagi para pemilih yang notabene konstituen para caleg saat ini tidak lagi berkutat soal program, namun lebih kepada karya konkrit.
"Kunci daripada semua itu kan pemilih, jadi bagaimana para caleg bisa mengeksplore potensi yang dimiliki," katanya.
Tidak bisa dipungkiri, lanjut Pasek, saat ini banyak figur-figur bagus yang muncul, baik dari petahana ataupun generasi muda yang kerap dikenal sebagai generasi milenial.
"Ingat ya, demografi pemilih memang perempuan lebih banyak sedangkan generasi milenial juga banyak sekitar tiga puluhan persen," ucapnya sembari berujar untuk mendekati generasi milenial tidak bisa dengan cara konservatif jadi mesti masuk dalam format dunia mereka.
"Sekarang aja saya melihat banyak caleg yang berusaha masuk dalam dunia milenial walaupun kadang terlihat lucu, seolah mereka memaksakan diri," jelasnya tersenyum.
Meski begitu, bagi Pasek hal itu wajar-wajar saja dilakukan, bagaimana bisa berkomunikasi andai frekwensinya tidak sama, inikan namanya upaya menarik simpati, jadi sah-sah saja.
"Disinilah kemampuan politisi diuji bagaimana ia harus mampu menyamakan frekwensi dengan kontituennya," pungkas Pasek.(BB).
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025