Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Wujudkan Bali Jadi Lumbung Pangan Indonesia Timur, Gus Adhi 'Tawarkan 4GAMP'

Sabtu, 29 Desember 2018

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Anggota Komisi IV Bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Pangan DPR RI, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra atau yang akrab disapa Gus Adhi menawarkan gagasan kepada pemerintah dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia. 
 
 
Selain untuk mewujudkan kedaulatan pangan secara nasional, tawaran tersebut juga disodorkan wakil rakyat asal Bali ini, dalam rangka mewujudkan Bali sebagai lumbung pangan Indonesia Timur. 
 
"Tawaran itu saya beri nama 4GAMP atau 4 Gerakan Arah Maju Pertanian. Kita akan usulkan agar bisa menjadi program pemerintah. Konsepnya adalah, bagaimana mewujudkan kedaulatan pangan secara nasional dan secara khusus bagaimana menjadikan Bali sebagai lumbung pangan Indonesia Timur," jelas Gus Adhi di Denpasar, Sabtu (29/12/2018). 
 
Politikus Partai Golkar ini berkeyakinan, jika program ini diakomodir pemerintah, maka hasilnya akan maksimal. Apalagi, Indonesia memiliki potensi di bidang pertanian yang luar biasa. 
 
Bahkan masing-masing daerah di Indonesia, memiliki kearifan lokal yang istimewa. Di Bali misalnya, ada Subak. Jika potensi ini dimaksimalkan, maka kedaulatan pangan itu tidak sebatas mimpi. 
 
Terkait 4GAMP, Gus Adhi kemudian membeberkan empat gerakan yang ditawarkannya. Pertama, optimalisasi Subak di Bali atau kelompok tani di daerah lainnya di Indonesia. 
 
 
Kedua, melengkapi sarana dan prasarana pertanian di Subak atau kelompok tani. "Apalagi dengan semakin terbatasnya sumber daya pertanian, maka penting untuk melengkapi sarana dan prasarana pertanian ini," ucapnya. 
 
Ketiga, dalam rangka kemandirian Subak atau kelompok tani, perlu didampingi permodalan. "Jadi harus disinergikan dengan pihak ketiga, seperti bank atau pengusaha. Harus ada bank tani atau permodalan yang kuat. Sehingga petani tidak menjual mentah, tetapi hasil olahan yang dipasarkan. Misalnya tidak jual padi, tapi beras," kata Gus Adhi. 
 
Keempat, melakukan pendampingan di bidang iptek. "Kita punya banyak ahli pertanian, yang perlu diajak duduk bareng, untuk meningkatkan nilai tukar petani. Kalau ini jalan, tidak harus kita impor, justru kita bisa ekspor," tegas anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI ini. 
 
Ia menyampaikan bagaimana konsep ini bisa berjalan, sementara masalah yang dihadapi saat ini adalah lahan pertanian semakin menyempit karena alih fungsi lahan serta minimnya minat bertani. Gus Adhi mengatakan, belakangan ini orang tidak tertarik menjadi petani karena tidak adanya kepastian kesejahteraan petani. Dampaknya petani dengan mudah menjual lahan produktif dan akhirnya beralih fungsi. 
 
"Kalau ada kepastian kesejahteraan, maka orang akan tertarik menjadi petani, orang tidak akan menjual tanah, dan tidak akan ada alih fungsi lahan," tegas Gus Adhi, yang kembali tampil sebagai calon anggota DPR RI Dapil Bali dari Partai Golkar, pada Pileg 2019. 
 
Gus Adhi memastikan, jika 4GAMP yang ditawarkannya dijalankan maksimal, maka stigma petani identik dengan kemiskinan tidak ada lagi. Anak muda juga akan bergairah menjadi petani dan tidak ada lagi cerita alih fungsi lahan. 
 
"Kita lihat di luar negeri, petani itu kaya. Nah, bagaimana ini bisa juga dirasakan oleh petani kita di Indonesia. Menurut saya, 4GAMP adalah solusinya," tandasnya. 
 
 
Dengan empat gerakan yang ditawarkan, menurut Gus Adhi, maka akan banyak manfaat yang dirasakan petani. Apalagi jika pemerintah menyiapkan unit pengolahan pasca panen. Selain itu, dalam pengolahan pertanian, harus bentuk cluster pertanian. Satu cluster pertanian itu, minimal 1 hektare. 
 
"Sekarang ini, petani kita hanya mengolah rata-rata 25 are saja. Bagaimana dia mencapai kesejahteraan? Jadi minimal kita bentuk satu cluster pertanian itu, minimal 1 hektare. Selain itu, dalam pengolahan lahan pertanian, kita harus bentuk zona. Kita hitung pasar. Jadi bisa diatur, kita tanam sesuai pasar lokal. Jangan justru tidak sesuai kebutuhan pasar. Kalau ini kita lakukan, kesejahteraan petani akan terwujud," ungkapnya. 
 
Selain kesejahteraan petani, Gus Adhi juga berkeyakinan melalui 4GAMP martabat dan kewibawaan Bali juga terdongkrak. Sebab, pariwisata di Bali nantinya tidak saja soal pantai maupun adat dan budaya, tetapi wisatawan juga dimanjakan dengan agro wisata. 
 
"Kalau bisa tampil dengan agro wisata, di sana martabat dan kewibawaan Bali naik. Karena ini juga soal ketahanan pangan," tutup Gus Adhi.(BB).


Berita Terkini