Demi Bantu Banyak Warga, Gusti Ketut Putra 'Pensiun Dini' di BUMN dan Pilih 'Nyaleg'
Sabtu, 24 November 2018
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Berniat bisa bantu lebih banyak dikampung haIamannya, I Gusti Ketut Putra memilih mengundurkan diri dan meninggalkan jabatan yang tergolong nyaman sebagai Deputi Manager Komunikasi dan Lingkungan PT. PLN Distribusi Bali.
BACA JUGA : Waspada! OJK Sebut 1600 Warga Bali Jadi Korban Koperasi Ilegal, Kerugian Capai Rp150 Miliar
Pria yang dikampung halamannya di Marga, Tabanan akrab disapa 'Jik Petir' itu rela meninggalkan zona nyaman dan memenuhi aspirasi warga yang kerap dibantunya dengan memilih maju sebagai caleg DPRD Tabanan dapil Kediri-Marga. Jik Putra panggilan lain Gusti Ketut Putra itu memilih Partai Perindo dengan nomor urut 6 sebagai kendaraan politiknya.
"Saya pensiun dini dari PLN Distribusi Bali per 1 Oktober 2018 karena nyaleg di DPRD Tabanan. Seharusnya saya baru pensiun tahun 2020 demi menyerap aspirasi dan bisa lebih banyak membantu warga," ucap I Gusti Ketut Putra kepada awak media Baliberkarya.com.
Niat mulianya itu didasari lantaran Gusti Ketut Putra dikampung halaman dan sekitar desa kelahirannya dari dulu hingga sekarang dikenal kerap membantu warga yang kesusahan, baik dalam membantu warga tentang kelistrikan, ia juga kerap membantu warga yang membutuhkan pekerjaan.
Selain terbukti sejak lama telah banyak membantu warga dikampung halaman dan sekitarnya berupa investasi sosial, Gusti Ketut Putra dilingkungan kerjanya di PLN Distribusi Bali juga selama ini dikenal ramah, bahkan kerap membantu juniornya ataupun rekan kerjanya belajar banyak hal yang meringankan pekerjaan sesama profesi dilingkup PLN Distribusi Bali.
"Saya selama ini belajar banyak dari Gusti Ketut Putra atau yang akrab disapa Ajik Putra. Khususnya bagaimana menangani awak media massa dan berkomunikasi dengan masyarakat atau pelanggan PLN serta menyampaikan berbagai program-program kelistrikan PLN. Jadi saya sebenarnya agak keder menggantikan Ajik Putra. Tapi saya disupport oleh Ajik Putra," ungkap I Nyoman Swiranata kini menjabat sebagai Manajer Komunikasi PT. PLN Distribusi Bali.
Atas dasar itulah, 'Jik Petir' menegaskan dirinya sudah bertekad penuh untuk mengabdikan diri pada masyarakat Tabanan dengan maju sebagai "caleg". Walau memang banyak pihak yang mempertanyakan keputusannya meninggalkan jabatan dan zona nyaman di PLN Bali hanya demi ingin mengabdikan diri pada tanah kelahirannya.
"Orang banyak tanya kenapa saya keluar dari PLN dan siapa yang mau keluar dari PLN dengan posisi yang nyaman seperti saya. Tidak juga ada masalah di PLN. Tapi ini adalah pilihan hidup. Saya merasa terpanggil untuk membantu masyarakat lebih luas, bukan hanya soal kelistrikan yang menjadi tugas saya di PLN selama ini," tegas Ajik Putra.
Pria yang banyak bergaul dan berurusan dengan awak media ini pun mengaku banyak mendapatkan pengalaman berharga selama hampir 34 tahun menjadi bagian dari perusahaan "plat merah" atau BUMN ini. Bahkan, banyak suka duka dan cerita tak terlupakan juga dilalui pria yang dikenal humoris dan ramah ini.
Ia pun menceritakan pengalaman paling berharganya yakni saat melakukan pemeriksaan khusus di Atambua, NTT terkait kasus listrik. Selesai makan di rumah makan, ia sempat keracunan makanan. Kemudian ia disarankan minum air kelapa hijau oleh seorang warga dan untungnya itu bisa menetralisir dari racun ikan tuna yang sempat dimakannya.
Pria yang kerap mensosialisasikan soal kelistrikan ke masyarakat dengan pendekatan humor dan "joke-joke" segar ini juga pernah merasakan hampir tenggelam di Selat Alas, Sumbawa ketika kapal yang ia tumpangi bersama rombongan petugas PLN terbalik.
"Banyak cerita sukanya dan pengalaman berharga yang bisa saya manfaatkan untuk membantu masyarakat. Termasuk saya pernah jadi pegawai teladan dua kali dan mewakili Bali ke Jakarta pada tahun 2006 dan 2007," pungkas pria kelahiran Tabanan, 19 Oktober 1964 ini sambil tersenyum yang khas.(BB)