Hari Pahlawan, Eko Budi Cahyono 'Serukan Semangat Juang' Bangun Ekonomi Kreatif & Digital
Sabtu, 10 November 2018
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com- Denpasar. Momen peringatan Hari Pahlawan 10 November bisa dimaknai dengan beragam cara. Spirit perjuangan para pahlawan juga bisa diimplementasikan dalam berbagai aspek kehidupan bangsa seperti di sektor ekonomi.
"Tantangan terbesar bangsa saat ini adalah soal pemerataan kesejahteraan dan penguatan ekonomi. Jadi spirit Hari Pahlawan ini kita maknai untuk bisa membangun kemandirian ekonomi bangsa agar kita bisa menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia," kata pendiri Bali Ekonomi Creatif H.M Eko Budi Cahyono, S.E.,M.M.,M.H., yang juga caleg DPR RI dapil Bali nomor urut 2 dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), Sabtu (10/11/2018).
Apalagi, kata Eko, Indonesia mencanangkan diri berada di garda terdepan dalam pengembangan ekonomi kreatif setelah sukses menggelar Konferensi Ekonomi Kreatif Dunia atau World Conference on Creative Economy (WCCE) pertama di Nusa Dua, Bali pada 6-8 November 2018. Dunia pun sudah melihat potensi ekonomi kreatif Indonesia dan produk ekonomi kreatif tanah air yang bisa masuk ke pasar ekspor banyak negara.
Belum lagi soal potensi ekonomi digital yang dimiliki negara ini, lanjut Eko, dengan semakin banyaknya muncul pelaku startup (usaha rintisan) berbasis teknologi digital. Bahkan dari enam perusahaan teknologi digital yang berlabel unicorn (perusahaan dengan valuasi di atas 1 miliar US$ atau hampir setara Rp 15 triliun) di Asia Tenggara, empat diantaranya berasal Indonesia. Mereka yakni GoJek, Traveloka, Tokopedia dan Bukalapak.
Maka bukan suatu hal yang mustahil jika Indonesia menargetkan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara yang mencapai USD 130 miliar pada 2020. Bahkan Indonesia khususnya juga Bali bisa menjadi "Digital Paradise of Asia."
"Kami harapkan semakin banyak anak muda menjadi technopreneur mendirikan startup lalu banyak yang menjadi besar bahkan menjadi unicorn. Jika itu terjadi kami sangat optimis visi Indonesia menjadi kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara yang mencapai USD 130 miliar pada 2020 dapat tercapai," tegas Eko Cahyono.
Terkait peringatan Hari Pahlawan ini, Eko yang juga pendiri Ekonomi Kreatif memandang perlu menanamkan nilai-nilai perjuangan dalam setiap individu. Apalagi pola perjuangan masa lampau dan kini telah bergeser.
Pria yang juga aktif sebagai konsultan ekonomi manajemen keuangan dan properti ini mencontohkan perannya membuat perubahan melalui cakupan pengembangan ekonomi kreatif di Bali melalui Bali Ekonomi Creatif dengan memberi pendampingan bagi para pelaku UKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di sektor ekonomi kreatif. Serta potensi ekonomi kreatif Bali sangat besar yang juga ditopang dengan posisi sebagai destinasi pariwisata kelas dunia.
"Bali bisa mengembangkan creative tourism sebagai bentuk sinergi pariwisata dan ekonomi kreatif. Ini akan jadi kekuatan ekonomi baru untuk Bali," tegas Eko yang juga pernah mengabdi sebagai Tenaga Ahli Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini.
Pria yang juga penulis buku ekonomi bisnis "best seller" berjudul "Sukses Ada di Pikiran dan Infrastruktur Ekonomi" itu beranggapan pergeseran perjuangan mesti dimaknai sebagai sebuah perjuangan menuju perbaikan dalam menggapai kesejahteraan. Hal itulah yang menjadi salah satu alasan dirinya maju sebagai calon legislatif dimana ingin memberikan angin perubahan.(BB).
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025