Gede Ngurah Wididana: Kita Harus Lebih Banyak Lahirkan Generasi Wong Cerdas
Rabu, 12 September 2018
GNW for Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Generasi milenial yang lahir sekarang dan hidup dalam waktu 50 tahun ke depan haruslah hidup dalam kondisi lingkungan yang serba cerdas, atau smart.
Karena berbagai faktor teknologi, informasi, sumber daya dan kebutuhan yang tepat mengkondisikan generasi yang lahir di abad ini haruslah cerdas.
Generasi cerdas atau smart generation dalam bahasa bali gaulnya disebut wong cerdas, atau jeleme ririh. Cerdas atau ririh berarti pintar dalam skala dan niskala, yang berarti pintar dalam ilmu materi (duniawi), dan ilmu spirit (hakekat) ilmu untuk kebahagiaan batin.
Demikian komentar Gede Ngurah Wididana saat ditanya tentang pendidikan untuk generasi milenial di Kantor Institut Pengembangan Sumber Daya Alam, Denpasar.
Gede Ngurah Wididana menambahkan, bahwa generasi Wong cerdas lahir dari pendidikan yang bermutu tinggi, seimbang antara teori dan praktik, tidak perlu tahu tentang banyak hal tetapi dangkal, lebih baik tahu tentang hal yang sedikit tapi mendalam.
Generasi wong cerdas mengetahui dan memahami spesialisasi ilmunya. Tugas universitas adalah melahirkan generasi wong cerdas, yang bisa mengaplikasikan ilmu yang dipelajarinya untuk memajukan dirinya sendiri dan masyarakat luas.
Secara gampang, generasi wong cerdas pantang menganggur, dia adalah generasi pekerja yang kreatif, inovatif dan produktif.
Melahirkan generasi wong cerdas adalah tantangan bagi universitas. Jangan sampai banyak lahir pengangguran berbiaya mahal dihasilkan dari universitas, karena menghasilkan generasi bermental priyayi, akibat ilmu yang dipelajari di universitas tidak nyambung dengan kebutuhan praktis di masyarakat.
Untuk itu mahasiswa dan dosen di universitas harus terus berkreasi di masyarakat, menyerap informasi dan kebutuhan di masyarakat, dan mengolah kebutuhan ilmu yang diperlukan menjadi materi ajar yang menarik dan aplikatif bagi mahasiswa untuk diabdikan kepada masyarakat, yang tujuannya untuk memajukan masyarakat itu sendiri.
Pendidikan bukan untuk gelar, gaya dan gengsi, tapi untuk memudahkan hidup masyarakat, dalam bahasa gampangnya, pendidikan itu untuk menghasilkan generasi wong cerdas (pekerja), bukan menganggur (penganggur).
Inilah tugas pendidikan, menghasilkan generasi wong cerdas, bukan wong malas, wong gaya, wong gengsi, wong bego, apalagi wong gendeng, pungkasnya sambil berseloroh. (BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025