Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Gubernur Koster Akan 'Potong Kartel' Industri Transportasi Pariwisata Bali

Sabtu, 08 September 2018

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

ilustrasi

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Gubernur Bali periode 2018-2023, Dr. I Wayan Koster memaparkan berbagai program pembangunan Bali di segala aspek. 
 
 
Berbagai program di segala aspek itu disampaikan Gubernur Bali periode 2018-2023, Dr. I Wayan Koster saat memaparkan berbagai program pembangunan Bali dalam pidato resmi pertamanya di sidang paripurna acara serah terima jabatan (sertijab) di DPRD Bali, Sabtu (8/9/2018).
 
Berbagai bidang itu meliputi bidang pendidikan, ekonomi, pariwisata, ketenagakerjaan, pembangunan infrastruktur, pertanian, pelestarian lingkungan, pelestarian seni adat budaya, agama, kesejahteraan sosial serta aspek lainnya.
 
kepada awak media yang hadir, salah satu Gubernur Koster menyampaikan pidatonya tentang Promosi pariwisata yang juga didorong dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, termasuk dalam memperkuat branding Bali. 
 
"Kabupaten kota jangan buat branding sendiri. Kuatkan branding Bali," pinta Koster.
 
 
Gurbernur bersama Wakil Gubernur Bali Dr. I Wayan Koster dan Dr. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati 
 
Koster menegaskan Pemprov Bali juga akan memotong kartel dalam industri transportasi pariwisata. Khusus di sektor pariwisata, Koster akan mengedepankan pembangunan pariwisata berkelanjutan dengan pendekatan green tourism dan dirancang pula standarisasi berbagai aspek kepariwisataan untuk meningkatkan kualitas pariwisata Bali.
 
"Sertifikasi pramuwisata juga kita dorong termasuk pola rekrutmennya kita benahi. Selama ini guide lokal kalah saing karena rekrutmen kurang pas," sentilnya.
 
Tak hanya itu, Koster juga akan menata BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) dan Perusda (Perusahaan Daerah) agar lebih profesional. Termasuk juga memperkuat peran dan fungsi BPD (Bank Pembangunan Daerah) Bali dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Bali.
 
"BPD harus jadi agen pembangunan ekonomi. Harus ada pembenahan yang progresif," kata Koster.
 
Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bali juga akan diverifikasi dengan mencari sumber pendapatan baru. Sebab sejauh ini sebagai besar bersumber dari pajak kendaraan bermotor. 
 
 
"PAD Bali Rp 3,5 triliun sumbernya dari pajak kendaraan bermotor. Jangan dipaksakan itu agar lebih besar. Dampaknya kalau kendaraan makin banyak maka polusi tinggi. Biaya mengatasi dampaknya lebih tinggi. Maka  kita cari sumber pendapatan lain," terangnya. (BB).


Berita Terkini