Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Tak Punya Agenda 100 Hari, Tapi Begini Program Gubernur Koster Selama 5 Tahun

Sabtu, 08 September 2018

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Dalam pidato resmi pertamanya di sidang paripurna acara serah terima jabatan (sertijab) di DPRD Bali, Sabtu (8/9/2018), Gubernur Bali periode 2018-2023, Dr. I Wayan Koster memaparkan berbagai program pembangunan Bali di segala aspek. 
 
 
Berbagai program di segala aspek itu meliputi bidang pendidikan, ekonomi, pariwisata, ketenagakerjaan, pembangunan infrastruktur, pertanian, pelestarian lingkungan, pelestarian seni adat budaya, agama, kesejahteraan sosial serta aspek lainnya.
 
"Saya tidak ada agenda 100 hari. Yang ada agenda yang harus kita laksanakan dalam lima tahun ke depan. Ada yang bisa selesai satu bulan, enam bulan, satu tahun dan seterusnya," kata Koster kepada awak media usai menyampaikan pidatonya.
 
Di bidang pendidikan, Koster dalam pidatonya menyampaikan akan mewujudkan wajib belajar (wajar) 12 tahun untuk bisa dilaksanakan mulai tahun 2019. Dalam hal pendidikan berbasis agama Hindu dari tingkat PAUD sampai SMA/SMK dalam bentuk pasraman informal dan formal.
 
"Kami juga dorong dibangun akademi komunitas. Pemda bisa punya perguruan tinggi negeri. Pengaturan akademisnya ikut Dikti. Administrasi kita yang kelola," tegas Koster.
 
Koster di bidang ekonomi menyampaikan akan mendorong keseimbangan struktur pendapatan Bali yang sejauh ini lebih banyak bertumpu di sektor pariwisata. "Ini struktur kurang sehat. Secara bertahap harus kita ubah dan buat seimbang sektor pariwisata dan pertanian," ungkapnya.
 
 
Koster mengaku lahan pertanian semakin berkurang akibat tingginya alih fungsi lahan. Jumlah subak juga terus menurun dan debit air juga berkurang. Kondisi ini ditambah rusaknya ekosistem laut dan sungai. 
 
Dalam bidang pertanian, Koster berjanji akan mendorong pertanian organik atau hijau, hingga meningkatkan pertanian hidroponik di perkotaan. Termasuk pertanian gumi banten untuk menyiapkan sarana upakara. "Pertanian gumi banten harus kita wujudkan agar tidak mendatangkan sarana upakara dari luar," tandas Koster.
 
Gurbernur Bali Dr. I Wayan Koster
 
Khusus di sektor pariwisata, Koster akan mengedepankan pembangunan pariwisata berkelanjutan dengan pendekatan green tourism dan dirancang pula standarisasi berbagai aspek kepariwisataan untuk meningkatkan kualitas pariwisata Bali.
 
"Sertifikasi pramuwisata juga kita dorong termasuk pola rekrutmennya kita benahi. Selama ini guide lokal kalah saing karena rekrutmen kurang pas," sentilnya.
 
Sementara di bidang tenaga kerja, Koster akan meningkatkan kualitas SDM Bali, memfasilitasi pinjaman lunak bagi calon tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri. Termasuk juga menyiapkan Perda Pengaturan Tenaga Kerja Asing untuk melindungi tenaga kerja lokal dan juga merevitalisasi peran BLK (Balai Latihan Kerja).
 
 
"Kami fokus peningkatan daya saing manusia Bali. Membangkitkan rasa jengah dan tindih pada Bali, juga pada UUD 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika, dan Pancasila," tegas Koster.
 
Di bidang kesehatan, lanjut Koster, kabupaten yang APBD-nya kecil akan diberikan BKK (Bantuan Keuangan Khusus) agar bisa membangun dan menguatkan Puskemas. Akan diluncurkan juga jaminan kesehatan gratis dengan format Krama Bali Sehat (KBS) yang merupakan pengembangan dari JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara).
 
"Kami juga akan kembangkan RS Bali Mandara agar punya tata kelola, SDM, sarana prasarana dan infrastruktur yang baik," ujar Koster yang mantan anggota DPR RI tiga periode itu.
 
Di bidang sosial, Koster menguatkan implementasi jaminan sosial wajib hingga memberi subsidi upacara ngaben massal. Di bidang adat Koster mencetuskan berbagai program memperkuat desa pakraman. Salah satunya pendanaan agar langsung dari pemerintah ke desa pakraman. Tidak lagi melalui BKK (Bantuan Keuangan Khusus) desa dinas.
 
 
"Kami juga tingkatkan bantuan desa pakraman menjadi Rp 300 juta mulai tahun 2019," ucap Koster seraya menambahkan desa pakraman juga akan dijadikan basis pendidikan Hindu dan pusat pengembangan adat seni budaya. (BB).


Berita Terkini