Gede Ngurah Wididana: Pemimpin Sukses Bekerja Labda Karya
Jumat, 07 September 2018
GNW for Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Banyak pemimpin yang di awalnya bekerja menggebu, dengan berbagai konsep dan teori yang diusulkannya, tapi di tengah jalan mengalami tersendat, atau gagal.
BACA JUGA : Ekspor Pertanian Bali Sangat Potensial, Gus Adhi: Biar Sejahtera, Petani Harus Jadi Manajer
Suksesnya kerja pemimpin dilihat dari hasil kerjanya, proses kerja dan hasil akhirnya. Pemimpin yang banyak teori tapi kurang praktik akan ditinggalkan pengikutnya.
Pemimpin yang banyak praktik harus juga didukung teori, didukung informasi, promosi, dan jaringan. Kesimpulannya adalah, pemimpin itu harus bisa bekerja tuntas, sampai selesai tanpa menyisakan masalah.
Dalam filsafat hindu Bali, bekerja sukses berarti Labda Karya. Demikian makna Labda karya dijelaskan oleh Gede Ngurah Wididana di kantor The Semberani Leadeship Institute, Denpasar (7/9).
Lebih lanjut Gede Ngurah Wididana mengatakan, pemimpin yang bekerja labda karya itu berarti pemimpin yang sukses bekerja dari awal, pertengahan dan akhirnya.
Banyak pemimpin yang hanya pada awalnya sukses, tapi pada pertengahan lemah dan pada akhirnya gagal. Contoh kasus pemimpin dijaman sekarang adalah pemimpin yang di masa akhir jabatannya berurusan dengan hukum, masuk penjara, atau tidak dihargai/ dipercayai oleh pengikutnya.
Jika hal ini terjadi, sukses pemimpin di awal akan terhapus dengan kegagalan di akhir kepemimpinannya, ibarat panas setahun dihapus oleh hujan sehari. Filososi pemimpin yang bekerja labda karya harus dimasyarakatkan secara skala dan niskala, yaitu secara niskala dipertanggungjawabkan kepada Tuhan, secara skala dipertanggung jawabkan ke masyarakat.
Labda karya itu berarti bekerja sukses lahir batin. Hasil akhir kerja labda karya adalah masyarakat sejahtera dan pemimpin yang bekerja di akhir kepemimpinannya juga merasa bahagia melihat keberhasilan kepemimpinannya.
Nama baik dan kebersihan rekam jejak dari segi hukum seorang pemimpin di akhir masa jabatannya adalah syarat pemimpin yang bekerja dengan filosofi labda karya. Tanpa labda karya berarti pemimpin bekerja dengan menyisakan masalah. (BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025