‎Kisah Sukses Sukarmana Berawal 'Ngayah Klian' Hingga Dipercaya Warga Sebagai Dewan
Kamis, 26 Juli 2018
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Lika liku kehidupan setiap orang memiliki kisah dan romantikan tersendiri. Termasuk sosok I Made Sukarmana,S.H yang mengawali karir politik dari bawah yang hingga kini selalu diingat dan sulit dilupakan warga yang mengenalnya.
Bahkan, hingga memasuki dua periode duduk di DPRD Kota Denpasar, sosok I Made Sukarmana,S.H. lebih dikenal sebagai klian oleh teman-teman dan warga Banjar Bun, Kayumas, Denpasar tempat ia sempat 'ngayah'.
"Sampai sekarang kalau ketemu saya lebih sering saya disapa Pak Klian oleh warga termasuk teman-teman meski sudah tak lagi jadi klian di Banjar Bun, Kayumas," tuturnya.
Sosok murah senyum yang tampil sederhana ini saat ditemui awak media di rumahnya menjelaskan sebelumnya dipercaya warga menjabat sebagai Kepala Lingkungan (Klian) di Banjar Bun Kayumas jika kedekatannya dengan warga banjar dan sekitarnya membuat hubungannya sangat melekat.
Saking dekatnya dengan warga, Sukarmana saat dipercaya sebagai Klian nyaris tak ada sekat dirinya dengan warga. Usai 'ngayah' sebagai Klian selama dua periode hingga akhirnya, ia terjun ke dunia politik sebelum akhirnya bergabung dengan Partai Demokrat yang telah membawanya menuju pengabdiannya sebagai wakil rakyat di DPRD Kota Denpasar.
"Mungkin ini perjalanan 'ngayah' saya selama ini hingga sekarang. Dan kalau Ida Sang Hyang Widhi Wasa merestui serta dukungan warga, saya akan melanjutkan pengabdian ini," jelas 'Pak Klian' Sukarmana.
Sekretaris Fraksi Demokrat Kota Denpasar, I Made Sukarmana
Sebagai wakil rakyat dua periode, Sukarmana mengaku prihatin dengan dunia pendidikan belakangan ini terutama dalam PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) dimana banyak calon siswa tidak diterima di sekolah negeri karena minimnya informasi kepada orang tua calon siswa.
Untuk itu, Sukarmana dengan tegas minta kepada dinas terkait agar ada pembenahan dalam sistem penerimaan sehingga tak sampai menimbulkan masalah. "Kan memprihatinkan sampai ada sekolah yang digembok paksa oleh warga," sentilnya.
Sukarmana yang hingga kini dipercaya Partai Demokrat maju ke pileg 2019 menegaskan ke depan untuk menghasilkan SDM yang berkualitas selain anak didik juga pendidik (guru) harus ditingkatkan kemampuannya.
"Guru yang berprestasi harus dihargai dan yang belum agar dipacu. Demikian pula nasib guru honor agar diperhatikan," sarannya.
Tak hanya itu, Sukarmana mengingatkan ke depan kualitas seluruh sekolah diharapkan sama, tidak ada sekolah unggulan atau favorit. Sekretaris Fraksi Demokrat Kota Denpasar ini mengatakan pemerintah punya kewajiban mendistribusikan guru-guru berkualitas ke seluruh sekolah dalam segala tingkatan.
Selain distribusi guru alias tenaga pendidik, sarana dan prasarana sekolah, khususnya jenjang SMP di Kota Denpasar mesti segera dirampungkan. Sistem zonasi atau rayon bila dilanjutkan dengan distribusi guru dan sarana prasarana yang baik dijamin akan menghasilkan sekolah ideal, sekolah yang mampu mencerdaskan generasai mendatang di Denpasar maupun seluruh Bali. (BB).
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025