Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Memasak 'Pakai Perasaan' Ala Chef Pardi di Tepan Noodle Restaurant

Rabu, 25 Juli 2018

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Jika pada umumnya kebiasaan kita memasak selalu mencicipi dan mencoba makanan yang kita masak sebelum disajikan, namun tidak demikian yang dilakukan chef Pardi. Pardi memiliki prinsip 'memasak pakai perasaan' ala bisa karena biasa. 
 
 
Pardi menjadi chef di berbagai hotel bintang ternama, sebelum akhirnya sejak 2001 ia bergabung di Discovery Kartika Plaza Hotel (DKPH) Kuta, Badung, Bali. Pardi menggeluti dunia memasak sejak tahun 1995 dengan berbekal pengalaman yang cukup lama itu kini membuatnya semakin enjoy. 
 
"Saya banyak belajar memasak khususnya makanan khas Jepang dari para chef Jepang tempat saya bekerja. Jadi bisa karena terbiasa," jelas Pardi saat menjamu wartawan dengan kepiawaiannya memasak makanan Jepang di Tepan Noodle Restaurant, restoran khusus yang menyajikan makanan Jepang yang lokasinya dekat pantai di Discovery Kartika Plaza Hotel (DKPH) Kuta.
 
 
Tanpa canggung pria paruh baya ini mendemonstrasikan gaya memasak ala Jepang di atas teppanyaki. Berbekal pengalamannya, Pardi meracik sejumlah bahan makanan dari sea food hingga daging yang semuanya fresh dan saat ini masih diimpor. Dan sudah pasti dari tangan terampilnya itu, dihasilkan makanan yang gurih dan lezat tak jauh beda dengan asalnya, Jepang.
 
 
Soal rasa, Pardi meyakini sajian olahannya itu. Ia pun mengaku tak perlu sampai mencicipi masakannya sebelum disajikan kepada konsumen. "Karena sudah terbiasa saya tak sampai menakar seberapa bumbu yang harus dimasak. Dengan perasaan saja sudah bisa dan sejauh ini tamu yang menikmati racikannya rata-rata menyukainya," ungkap Pardi. 
 
Apalagi untuk masakan Jepang yang menurutnya tak banyak memakai campuran bumbu. "Cukup ada mentega, sake dan soya sebagai bumbu utama," jelasnya seraya tak lupa menabur garam dan merica serta memercikan sedikit perahan lime untuk menghilangkan bau amis dalam masakannya.
 
 
Soal penggemar masakan Jepang dikatakannya cukup banyak, bukan hanya orang Jepang saja, juga banyak warga negara lain seperti Amerika, Australia termasuk Indonesia. Namun, umumnya penggemar makanan Jepang mereka yang berkantong tebal sebab harganya yang cukup tinggi.
 
 
"Perorang kisaran 350 sampai 500 ribu tergantung pilihan menu yang ingin disajikan," pungkasnya sambil tersenyum ramah. (BB).


Berita Terkini