Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Gede Ngurah Wididana: Urgent, Gerakan Sosial Perangi Sampah Plastik

Minggu, 22 Juli 2018

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

GNW for Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Suatu gerakan sosial untuk bersama sama menjaga kebersihan pantai dan sungai harus dibangkitkan, sehingga seluruh masyarakat Bali dari hulu sampai hilir, dari pegunungan sampai pantai, dari desa sampai kota harus memiliki kesadaran untuk bersama-sama menjaga kebersihan sungai dan pantai. Kesadaran itu dimulai dari setiap desa untuk mengurangi sampah plastik.  
 
 
Gerakan masyarakat desa bebas sampah plastik, dimulai dari spanduk atau baliho yang mengingatkan dan mengumumkan gerakan bersama bahwa masyarakat di desa itu berikrar bebas sampah plastik.  
 
"Minimal spanduk atau baliho yang dipasang bisa mengingatkan masyarakat desa untuk mengurangi penggunaan  plastik, yang secara perlahan-lahan akan menyadarkan seluruh masyarakat Bali akan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh sampah plastik, " jelas Gede Ngurah Wididana, Direktur Institut Pengembangan Sumber Daya Alam, di Denpasar.
 
 
Gede Ngurah Wididana menambahkan bahwa sampah plastik yang hanyut dari hulu sungai hanyut ke pantai dan menuju laut lepas, akan mencemari lingkungan air sungai laut.  Pencemaran tersebut merusak keindahan alam, biota laut, ikan dan terumbu karang. Akibatnya secara ekonomi, aktivitas pariwisata di Bali akan turun drastis.  Sampah plastik sudah merupakan masalah yang menakutkan dunia pariwisata, akan tetapi belum dilakukan usaha yang serius yang membuat suatu gerakan sosial untuk mengurangi sampah. 
 
"Gerakan sosial yang pertama adalah dengan menyetop penggunaan dan penjualan tas kresek plastik di toko, supermarket dan pasar, yang diganti dengan tas dari kantung kertas.  Tas kertas bisa dibuat dari daur ulang koran bekas dan kertas semen.  Tas dari kertas tersebut bisa dibuat dalam skala rumah tangga dan industri.  Minimal dengan gerakan menggunakan tas kertas sudah mengurangi salah satu sumber limbah plastik yang memusingkan tersebut," tukasnya.
 
 
Lebih lanjut, katanya, dilakukan gerakan masyarakat untuk memungut sampah plastik dan membakarnya di setiap desa di seluruh Bali.  Gerakan ini harus dipelopori oleh pemerintah daerah di masing masing kabupaten.  
 
"Gerakan mengurangi atau memerangi sampah harus dilakukan dengan aksi nyata, dan tidak bisa diselesaikan dengan teori, seminar dan omong-omong saja.  Gerakan ini harus dilakukan mulai sekarang, tidak perlu pakai besok, " tegas Gede Ngurah Wididana.(BB)


Berita Terkini