Gede Ngurah Wididana: Urgent, Gerakan Sosial Perangi Sampah Plastik
Minggu, 22 Juli 2018
GNW for Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Suatu gerakan sosial untuk bersama sama menjaga kebersihan pantai dan sungai harus dibangkitkan, sehingga seluruh masyarakat Bali dari hulu sampai hilir, dari pegunungan sampai pantai, dari desa sampai kota harus memiliki kesadaran untuk bersama-sama menjaga kebersihan sungai dan pantai. Kesadaran itu dimulai dari setiap desa untuk mengurangi sampah plastik.
BACA JUGA : Tingkatkan! Denpasar Sabet 2 Penghargaan 10 Kota Terbaik 'Wonderful Indonesia Tourism Awards'
Gerakan masyarakat desa bebas sampah plastik, dimulai dari spanduk atau baliho yang mengingatkan dan mengumumkan gerakan bersama bahwa masyarakat di desa itu berikrar bebas sampah plastik.
"Minimal spanduk atau baliho yang dipasang bisa mengingatkan masyarakat desa untuk mengurangi penggunaan plastik, yang secara perlahan-lahan akan menyadarkan seluruh masyarakat Bali akan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh sampah plastik, " jelas Gede Ngurah Wididana, Direktur Institut Pengembangan Sumber Daya Alam, di Denpasar.
Gede Ngurah Wididana menambahkan bahwa sampah plastik yang hanyut dari hulu sungai hanyut ke pantai dan menuju laut lepas, akan mencemari lingkungan air sungai laut. Pencemaran tersebut merusak keindahan alam, biota laut, ikan dan terumbu karang. Akibatnya secara ekonomi, aktivitas pariwisata di Bali akan turun drastis. Sampah plastik sudah merupakan masalah yang menakutkan dunia pariwisata, akan tetapi belum dilakukan usaha yang serius yang membuat suatu gerakan sosial untuk mengurangi sampah.
"Gerakan sosial yang pertama adalah dengan menyetop penggunaan dan penjualan tas kresek plastik di toko, supermarket dan pasar, yang diganti dengan tas dari kantung kertas. Tas kertas bisa dibuat dari daur ulang koran bekas dan kertas semen. Tas dari kertas tersebut bisa dibuat dalam skala rumah tangga dan industri. Minimal dengan gerakan menggunakan tas kertas sudah mengurangi salah satu sumber limbah plastik yang memusingkan tersebut," tukasnya.
Lebih lanjut, katanya, dilakukan gerakan masyarakat untuk memungut sampah plastik dan membakarnya di setiap desa di seluruh Bali. Gerakan ini harus dipelopori oleh pemerintah daerah di masing masing kabupaten.
"Gerakan mengurangi atau memerangi sampah harus dilakukan dengan aksi nyata, dan tidak bisa diselesaikan dengan teori, seminar dan omong-omong saja. Gerakan ini harus dilakukan mulai sekarang, tidak perlu pakai besok, " tegas Gede Ngurah Wididana.(BB)