Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Kepemimpinan Harus Dididik Sejak Usia Dini

Kamis, 05 Juli 2018

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

GNW for Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Generasi muda sekarang kekurangan stok pemimpin.  Buktinya dalam setiap organisasi atau kelompok masyarakat dalam berbagai bidang terjadi krisis kepemimpinan, baik dalam kuantitas maupun kualitas. Secara kuantitas berarti sangat sedikit orang tertarik ingin menjadi pemimpin, kecuali dibayar, atau harapan akan fasilitas materi dari kepemimpinan.  
 
 
Secara kualitas berarti sangat sedikit orang berkualitas ingin menjadi pemimpin, karena mereka takut akan risiko, tantangan dan tanggung jawab. Krisis kepemimpinan yang terjadi dalam masyarakat Indonesia menyebabkan munculnya gejala pemimpin yang menua, yang lamban merespon perubahan, berpikir tempo dulu, mempertahankan status quo, yang menginginkan aman.  
 
Kaderisasi partai politik gagal dalam merekrut dan mendidik calon pemimpin baru. Demikian juga lembaga sekolah formal dan informal kurang usaha melakukan terobosan dalam usaha mencetak pemimpin. Demikian Gede Ngurah Wididana yang kini menjabat sebagai Ketua Bapilu Partai Demokrat Bali ini menegaskan pandangannya tentang masalah kepemimpinan yang dihadapi di Indonesia.  
 
Calon pemimpin harus dilatih oleh guru pemimpin, yang disebut mentoring. Mentoring adalah bimbingan dari pemimpin kepada calon pemimpin melalui pelatihan, seperti guru dan sisya, atau guru -murid. Contoh yang dekat dan nyata adalah mentoring seorang ayah atau ibu kepada anaknya.  
 
 
Orang tua harus menjadi panutan, membimbing, memberi contoh kepada anaknya, sehingga anaknya kelak bisa menerima warisan kepemimpinan keluarga.  Sistim pendidikan kepemimpinan harus segera dibuat agar segera lahir lebih banyak dan lebih berkualitas lahir pemimpin pemimpin baru untuk berbagai organisasi dalam 10 tahun ke depan.  Jika hal ini tidak dilakukan, maka krisis kepemimpinan akan semakin bermasalah.  
 
"Akan terjadi ironi krisis pemimpin di tengah banyaknya penduduk Indonesia yang kebingungan mencari pemimpin. Serta akan banyak lahir pemimpin pemimpin palsu yang bertujuan untuk mengeruk keuntungan bagi diri, keluarga dan kroninya.  Banyaknya tokoh politik dan pejabat yang ditangkap karena kasus korupsi merupakan fenomena lahirnya pemimpin pemimpin palsu," urai pria yang akrab disapa Pak Oles ini saat ditemui di tengah tengah kesibukannya mempersiapkan Partai Demokrat Bali mengikuti pemilu legislatif 2019.
 
 
Menurutnya, kepemimpinan harus dididik sejak usia dini, melalui latihan disiplin, sikap mental positif, membangun karakter jujur, sederhana, rajin dan berani.  Melahirkan pemimpin adalah melalui proses yang cukup panjang dan membutuhkan kesabaran. (BB)


Berita Terkini