Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Mimih Dewa Ratu! Pesisir Gilimanuk Digempur Ombak Besar

Selasa, 15 Mei 2018

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Cuaca buruk dan ombak besar terjadi di pesisir Jembrana khususnya wilayah Gilimanuk, sejak Senin (14/5) lalu.
 
 
Terparah terjadi di pesisir Lingkungan Jineng Agung dan Lingkungan Asri Barat, Gilimanuk. Air laut pasang dan ombak cukup tinggi menggempur wilayah ini.
 
Di dua lingkungan ini sejumlah rumah warga juga diterjang ombak. Bahkan air laut sampai masuk ke halaman rumah warga dan jalan.
 
 
Sakit kerasnya gempuran ombak, dua bangunan milik warga jebol. Diantaranya milik Nyoman Sujana dan Ketut Wenten di Jineng Agung. Bagunan kamar mandinya sudah mereng dan dapurnya sudah jebol. 
 
"Tahun lalu sempat terkikis dan kami pasangi bis. Setiap tahun seperti ini. Ini tumben bulan Mei biasanya Agustus atau pertengahan tahun. Rumah saya tiap tahun terkikis," kata Ketut Wenten, Selasa (15/5/2018).
 
 
Selain itu dapur permanen yang baru beberapa selesai dibangun milik Wayan Pica di Lingkungan Asri Barat  juga retak dan jebol di hantam ombak. Bahkan dapur yang dibangun di pinggir pantai itu tampak bagus dan berkeramik namun kini sudah mereng dan jebol. Sejumlah kandang babi milik warga di pinggir pantai juga tampak dihantam ombak.
 
 
Ketua RT VI Jineng Agung, Made Supandi yang ada di lokasi abrasi mengatakan pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut ke Kelurahan Gilimanuk. 
 
"Ya kondisi ini memang  tiap tahun terjadi. Biasanya Agustus tapi sekarang malah bulan Mei. Dari informasi sudah diusulkan ke pusat untuk penanganan tapi sampai sekarang belum," tandasnya.
 
Dikatakan ada 23 KK di Jineng Agung rumahnya di pinggir pantai dan terdampak abrasi.
 
 
 
Sejumlah warga juga tampak gotong royong memasang penahan ombak dan menanam ranting pohon dan bambu untuk pagar penghalang  ombak masuk ke pekarangan mereka. 
 
"Semoga kondisi ini cepat berakhir dan air surut. Tiap malam kami tidak bisa tidur takut rumah dihantam ombak. Kami tidak tahu lagi harus  ngungsi kemana," ujar warga lainnya.(BB)


Berita Terkini