Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

BI: Sektor Pariwisata dan Pertanian Perlu 'Bersinergi dan Saling Dukung'

Rabu, 07 Maret 2018

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Sektor pertanian masih memegang posisi strategis bagi perekonomian deerah Bali. Hal ini terlihat dari kontribusi sektor yang banyak menyerap tenaga kerja ini mencapai 14 persen.
 
 
"Kalau potensi yang ada bisa dikelola dengan baik maka sektor ini bisa memberikan daya dukung ekonomi yang lebih besar lagi ke depannya," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana yang kerap disapa Cik saat diminta komentarnya, Rabu (7/3/2018).
 
Menurut Cik, banyak komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomi tinggi dimiliki Bali di antaranya bawang merah, kopi, kakao, jeruk dan rumput laut. Bahkan. kopi Kintamani sudah sangat terkenal hingga menembus ekspor. "Rumput lautnya juga sangat bagus kualitasnya,” jelas Cik.
 
Cik mengakui ke depannya tantangan yang dihadapi sektor pertanian cukup besar, karena makin berkurangnya lahan akibat alih fungsi ke sektor non pertanian serta jumlah petaninya yang semakin sedikit. 
 
 
 
"Ini kendala yang harus bisa diatasi. Membuka lahan baru (ekstensifikasi lahan) memang sangat sulit karena terbatasnya lahan dan harga yang tinggi," ujar Cik. 
 
Namun menurut Cik, menjaga kualitas produk dibarengi peningkatan produksi sangat penting dalam mengatasi tantangan ke depan. "Dengan produksi yang tinggi disertai kualitas yang bagus, maka nilai jual akan menguntungkan petani,” jelasnya. 
 
Cik mencontohkan hasil bawang merah di Kintamani (Soongan) yang memiliki kualitas bagus dan produktivitasnya yang tinggi akan meningkatkan pendapatan petani. Demikian juga produk ungulan lainnya seperti kakao, kopi dan jenis lainnya.
 
Cik juga melihat potensi pesisir yang masih bisa dikembangkan baik perikanannya maupun garam yang dihasilkan warga pesisir. Ia menilai garam petani di Bali kualitasnya sangat bagus sehingga produk ini bukan hanya sebagai barang konsumsi juga untuk keperluan lainnya seperti kosmetik. 
 
 
 
Potensi lainnya yang bisa menambah pendapatan adalah menggandengkan sektor pertanian dengan pariwisata. Kedua sektor ini bisa bersinergi dan saling mendukung. “Bahkan ketika sektor pariwisata terganggu, pertanian masih bisa memberikan kontribusinya,” jelas Cik
 
Apalagi pariwisata Bali juga tak bisa dilepaskan begitu saja dengan pertanian. “Jadi mensinergikan kedua andalan Bali ini akan sangat membantu sektor pertanian ke depannya," ungkapnya.  
 
BI KPw sendiri terus berupaya mengajak petani untuk mengembangkan usaha taninya melalui kluster di kabupaten-kabupaten di Bali. Dengan mengembangkan demplot komoditi sesuai potensi petani diharapkan pertanian akan semakin berkembang.  
 
"Posisi produk pertanian sangat berpengaruh terhadap inflasi. Bawang merah dan cabai belakangan ini banyak mempengaruhi inflasi. Kalau beras relatif masih stabil," jelasnya.(BB).  


Berita Terkini