Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Antisipasi 'Kebocoran' Terminal Manuver Gilimanuk Dipasangi 'Tol Gate Elektronik'

Kamis, 08 Februari 2018

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

ilustrasi nett

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Terungkapnya kasus korupsi pengelolaan parkir manuver Gilimanuk yang menyeret Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Putra Riyadi dan Nengah Dana, diantisipasi oleh dinas terkait.
 
 
 
Tak mau kejadian serupa terulang, Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan Pemkab Jembrana akan memasang tol gate elektronik atau otomatis di terminal manuver Gilimanuk pada tahun ini.
 
Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan Pemkab Jembrana, I Made Dwi Maharimbawa mengatakan dirinya turut prihatin terhadap kasus yang membelit rekannya yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi.
 
Terlepas dari benar dan salah dalam kasus dugaan korupsi retribusi tersebut, pihaknya tak ingin keberadaan terminal manuver Gilimanuk ini kembali tercoreng dengan ulah-ulah oknum petugas yang berpotensi menimbulkan kebocoran pada Pendapatan Asli Daerah (PAD).
 
Oleh sebab itu, pada tahun ini pihaknya berencana akan memasang tol gate elektronik atau tol gate otomatis di pintu masuk terminal manuver Gilimanuk.
 
Dengan tol gate elektronik ini diharapkan kedepannya retribusi dari terminal yang berada sebelum pintu masuk Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk akan lebih terkontrol atau termonitoring.
 
 
Pasalnya, dengan tol gate ini nantinya semua kendaraan yang masuk terminal akan tercatat secara otomatis baik nomor Polisinya (nopol), jenis kendaraan hingga lamanya berada di dalam terminal.
 
Selain itu, kesejahteraan petugas di terminal manuver Gilimanuk ini juga akan lebih diperhatikan. Jumlah total petugas yang diplot berjaga di terminal ini mencapai 25 orang dengan 6 diantaranya berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) sedangkan sisanya masih berstatus tenaga kontrak.
 
Setiap bertugas mereka dibagi menjadi dua shift dengan satu kali shift selama 12 jam. Khusus petugas yang berstatus PNS mereka diberikan uang makan sebesar Rp. 50.000 per sekali jaga yang juga telah dianggarkan secara resmi.
 
"Sudah dianggarkan dan berjalan mulai tahun 2017 lalu. Sedangkan yang tenaga kontrak belum bisa diakomodir uang makannya karena itu harus dengan pihak ketiga seperti pemeriksaan di Pos KTP dengan instansi terkait lainnya. Tapi kalau di terminal hal itu tidak mungkin dan menyalahi aturan," terangnya, Kamis (7/2/2018).
 
Menurut Maharimbawa, pengelolaan terminal manuver Gilimanuk ini dilimpahkan ke pihaknya pada tahun 2017 lalu. Pada tahun pertama tersebut terminal ini ditargetkan meraup PAD sebesar Rp.1, 85 miliar dan telah terealisasi.
 
Sedangkan, untuk tahun 2018 ini target PAD yang diberikan mengalami peningkatan menjadi Rp. 2, 2 Miliar per tahun. Pihaknya mengaku optimis target ini akan terpenuhi mengingat terminal ini berada di pintu keluar Bali dengan puncak keramaian kendaraan yang masuk pada hari-hari libur Nasional dan Lebaran.
 
 
 
Besarnya restribusi yang dipungut untuk kendaraan roda dua Rp. 1.000, kendaraan roda empat Rp. 2.000 dan Rp. 3.000 untuk kendaraan besar seperti bus dan truk.
 
"Pengelolaan tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya karena akan dilengkapi tol gate elektronik, harganya pun lumayan mencapai Rp. 800 Juta,” ujarnya.(BB)


Berita Terkini