Tahun Depan, Kapolda Akan Fokus 'Perangi Mafia' Tanah di Bali
Kamis, 28 Desember 2017
baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Badung. Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali Inspektur Jenderal Petrus Reihhard Golose berkomitmen akan memerangi mafia tanah di Bali. Hal itu bahkan menjadi agenda besarnya menghadapi tahun 2018 yang sebentar lagi berganti.
Menurut Kapolda Bali, setelah dipelajari lebih jauh, persoalan pelik di Pulau Bali adalah persoalan tanah.
"Saya mau tekankan setelah saya pelajari lebih jauh kesannya sepele, tapi jadi salah satu yang tak pernah selesai yaitu, tanah. Ada mafia tanah di Bali yang terkooptasi ke berbagai macam profesi dan institusi. ini menjadi perhatian saya di tahun depan," kata Kapolda Bali di sela evaluasi akhir tahun di Kuta, Bali, Kamis 28 Desember 2017.
Ia menjelaskan, banyak kasus tanah yang tak terselesaikan di Bali. Dari hasil analisisnya, kasus tanah ini mencuat setelah peristiwa bom Bali I dan II. Usai itulah harga tanah di Pulau Bali meroket tajam.
Kasus sengketa lahan sendiri, kata Kapolda Bali banyak yang sudah berperkara di pengadilan. Dari hasil penyelidikannya, mayoritas kasus tersebut berkaitan dengan mafia tanah.
Kapolda Bali mengakui kasus yang paling banyak mencuat adalah menggunakan nama atau sertifikat palsu. Misalnya gurita mafia ini menggunakan nama seseorang yang disebutnya telah meninggal dunia untuk merebut tanah. Namun setelah ditelusuri nama yang tercatat dalam sertifikat tersebut masih hidup.
"Setelah kami gali lebih jauh ternyata ini melibatkan banyak oknum dan terorganisir dengan baik. Kami telah menginvestigasi ke beberapa instansi termasuk BPN (Badan Pertanahan Nasional). Ini adalah sindikat. Kita harus telusuri satu persatu," jelasnya.
Sekali lagi, Kapolda Bali menegaskan mafia tanah salah satu agenda besar yang akan dibidiknya pada tahun depan. "Ini dark colour crime yang harus kita selesaikan di tahun depan. Itu target saya," tegas Golose mengakhiri.(BB).
BACA JUGA :