Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Lontaran Batu Disebut Hoaks, PVMBG Tegaskan Lontaran Batu Itu Ada

Kamis, 30 November 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Karangasem. Gunung Agung Kemarin meletus setelah diguncang tremor over scale selama setengah jam pukul 13.30 WITA hingga pukul 14.00 WITA. Bersama letusan itu gunung setinggi 3.142 mdpl itu melontarkan batuan panas lebih besar dari kepalan tangan. 
 
Namun, hal itu buru-buru dibantah berbagai pihak, salah satunya oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang melakukan teleconference dengan Menko Maritim, Luhut Binsar Panjaitan.
 
Dengan tegas mantan Kapolda Bali itu menyebut lontaran batuan panas dengan suhu 500 derajat selsius itu hoaks. Tudingan hoaks pun kini d di respon Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
 
 
Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana menjelaskan, lontaran batu itu terekam dalam gambar yang diterima oleh institusinya.
 
"Lontaran batu kemarin kita menerima gambar yang mengindikasikan lontaran batu," tegas Devy di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu malam 29 November 2017.
 
 
Devy mengaku belum bisa melihat langsung ke lokasi karena masuk radius bahaya. Ia berjanji jika sudah tidak berbahaya akan mencari untuk memastikan dan membuktikan batu yang terlempar tersebut.
 
"Kita belum bisa memastikan sampai saat ini kenapa, kita belum berani ke sana. Nanti kalau sudah berani kita akan ke sana," selorohnya. 
 
Lebih jauh Devy menerangkan jika letusan kemarin cukup besar dengan VEI skala II. Saking besarnya hingga over scale alias alat perekam gempa tak mampu merekam gempa tremor. Devy menegaskan jika lontaran batu berpotensi terjadi. 
 
 
"Amplitudonya melebihi kapasitas. Dalam rekomendasi kita lontaran batu sangat memungkinkan. Terjadi atau tidak, kita tidak perlu meributkan hal itu. Tapi kita perlu menyampaikan potensi itu ada," tegasnya.
 
"Masalah nanti batunya beneran atau tidak, itu nanti saja di akhir krisis kita cari ke sana batunya. Sekarang dalam kondisi saat ini yang perlu masyarakat tahu di dalam zona bahaya ancaman lontaran batu itu ada," tandasnya mengakhiri.(BB).
 
 
 


Berita Terkini