Status Awas, Basarnas Bertekad "Kosongkan Zona" Bahaya Gunung Agung
Senin, 27 November 2017
Humas Basarnas/Ist
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Karangasem. Status Gunung Agung telah dinaikkan menjadi awas (level IV) dari sebelumnya siaga (level III). Zona bahaya berubah dari radius 6 kilometer dengan sektoral 7,5 kilometer menjadi radius 8 kilometer dengan sektoral 10 kilometer.
17 desa yang masuk dalam zona Kawasan Rawan Bahaya (KRB) III itu harus streril dari aktivitas manusia. Terkait hal itu, Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) bertekad mengosongkan zona bahaya Gunung Agung.
Hal itu ditegaskan Kepala Kantor SAR Denpasar, Ketut Gede Ardana. Dalam rangka tugas berat itu, Ardana mengaku telah menambah kekuatan dengan perbantuan tim rescue dari Kantor SAR Mataram sebanyak 21 orang dan alat utama berupa tiga unit truk angkut personel, dua unit rescue truk dan dua unit motor trail.
Tim SAR yang berada di Posko Utama Tanah Ampo, Pos Aju Selat, Pos Aju Rendang, Pos Aju Jasri dan Pos Aju Les juga menambah kekuatannya. Ardana bahkan turun langsung ke lokasi yang terdampak untuk mengawal upaya evakuasi.
"Tim SAR gabungan harus bisa mengosongkan Kawasan Rawan Bencana (KRB), diutamakan yang berada di KRB III," kata Ardana, Senin 27 November 2017.
Ia meminta warga kooperatif untuk bersedia dipindahkan ke tempat yang lebih aman. Seluruh tim SAR gabungan siaga 24 jam dan segera bergerak jika ada permintaan untuk evakuasi.
"Yang kami laksanakan sudah sesuai prosedur. Jam berapapun permintaan dari warga pasti akan segera ditindak lanjuti, 24 jam siap melayani masyarakat. Banyak lansia dan balita yang harus dijadikan prioritas utama untuk dievakuasi," tegas Ardana.
Lebih lanjut Ardana menerangkan, sebagian masyarakat telah melakukan evakuasi mandiri sejak Sabtu 25 November 2017 dan juga percepatan evakuasi oleh Basarnas bersama potensi SAR lainnya.
"Mereka terus bergerak di lapangan melakukan evakuasi dari pagi hingga dini hari. Di sela waktu tersebut, masyarakat juga diberikan masker untuk menghindari bahaya abu vulkanik, yang jika terhirup dapat mengganggu kesehatan," terangnya.
Selain membantu evakuasi, pihaknya juga memperhatikan resiko terdampak karena abu vulkanik, maka juga dibagikan masker pelindung pernafasan kepada warga. Sampai dengan saat ini Basarnas telah mengerahkan 8 unit truk angkut personil, 3 unit rescue car dan 8 unit motor trail dari keseluruhan pengerahan tersebut belum terhitung kendaraan operasional yang dimiliki potensi SAR lainnya, di antaranya dari TNI/ Polri, BPBD, Pemadam Kebakaran Karangasem, PMI serta relawan lainnya.(BB).