Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Dewa Beratha "Mediasi" Sudikerta-Pasek, Sarankan Berkoalisi Maju Pilgub Bali

Sabtu, 25 November 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Pasca santernya pemberitaan Pasek Suardika "ngambul" kecewa sikap Wakil Gubernur Bali dinilai plintat-plintut, Mantan Gubernur Bali dua periode Dewa Made Beratha, merespon cepat pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Hanura Gede Pasek Suardika (GPS) soal niatnya mundur dari bursa calon wakil gubernur mendampingi Ketut Sudikerta atau SGB yang akan bertarung melawan KBS-Ace pada Pilgub Bali 2018 mendatang.
 
Dewa Beratha akhirnya melakukan "mediasi" dengan memanggil kedua politisi itu untuk berdialog seputar pembangunan Bali ke depan yang bertempat di salah satu restoran ternama di kawasan Renon, Denpasar, Sabtu siang (25/11/2017). Dalam pertemuan itu, Dewa Beratha menyarankan agar Gede Pasek Suardika (GPS) agar bersedia mendampingi Sudikerta (SGB), setelah mempertimbangkan aspek sekala dan niskala.
 
 
Setelah melakukan pertemuan, Sudikerta terlebih dahulu meninggalkan pertemuan itu, sementara Dewa Beratha dan GPS masih melanjutkan perbincangan sekitar 2 jam lebih di dalam ruang VIP restoran itu. 
 
"Nanti saya bicara ya. Secepatnya. Mohon bersabar," kata SGB terburu-buru, seraya masuk ke dalam kendaraannya untuk langsung bertolak ke Jakarta untuk bertemu dengan pengurus DPP Golkar.
 
Sementara itu, GPS menjelaskan pertemuan tersebut hanyalah komunikasi politik yang biasa dilakukan oleh orang politik. Sejauh ini, kata Pasek, tidak ada keputusan apapun yang dihasilkan apalagi memutuskan paket pasangan calon SGB-GPS atau Kerta-Pasek.
 
"Beliau (Dewa Beratha) itu kan sesepuh Bali. Kami sangat menghormati ketokohan Beliau, sehingga saya bersedia dipanggil," kata GPS. 
 
 
Pasek menegaskan, perbincangan seputar pilgub berlangsung dinamis dan kekeluargaan. SGB pun, lanjut GPS, menyampaikan fakta-fakta politik seputar dirinya. 
 
"Saya tetap kokoh pada prinsip awal, SGB harus maju sebagai calon gubernur. Itu komitmen saya dan Hanura," tegasnya.
 
Pasek atau GPS berpendapat, sebagai mantan Gubernur Bali dua periode, dan dikenal penekun dunia spiritual, petunjuk Dewa Beratha tidak bisa dianggap angin lalu. 
 
"Saya tidak bisa abaikan begitu saja petunjuk beliau (Dewa Beratha). Harus saya jadikan pertimbangan penting karena menyangkut kepentingan Bali kini dan masa nanti," ungkalnya.
 
Mantan politisi Partai Demokrat itu mengungkapkan, sikap pribadi harus dikesampingkan bila berniat 'ngayah' demi ibu pertiwi. 
 
 
"Apapun keputusan akhir yang nanti akan diambil, tentu masih memerlukan waktu. Dan yang terpenting, petunjuk Ida Sesuhunan sebagai pemegang otoritas niskala wewidangan Bali Dwipa," ujar mantan Ketua Komisi III DPR RI itu.
 
Seperti diberitakan Baliberkarya.com sebelumnya, Pasek menyatakan memilih mengundurkan diri sebagai pasangan SGB pasca melihat hasil rapat DPD II dan DPD I Partai Golkar Bali yg menyebutkan paket Kerta-Dharma dan bukan Kerta-Pasek.(BB).


Berita Terkini