‎Gunung Agung 'Meletus' Freatik, Warga Berbondong-bondong 'Mengungsi'
Rabu, 22 November 2017
Baliberkarya/ist
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Karangasem. Gunung Agung di Kabupaten Karangasem Selasa sore pukul 17.05 WITA dinyatakan meletus tipe freatik atau letusan pembuka. Letusan pembuka yang ditandai dengan asap hitam pekat dan abu vulkanik itu membuat warga panik sehingga berbondong-bondong kembali ke pengungsian.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa menjelaskan, warga di Desa Sebudi dan desa yang berada di KRB III saat ini sudah turun. "Mereka sudah turun dan mengungsi," ucapnya.
Selain itu, sejumlah warga yang berasal dari Desa Buana Giri dan Bebandem, begitu mulai gelap langsung ramai-ramai menuju lokasi pengungsian terdekat. Itu setelah sebelumnya mereka menyaksikan langsung kepulan asap tebal menyembul dari kawah gunung Agung.
Disisi lain, Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PvMBG, Devy Kamil Syahbana meminta agar masyarakat tetap tenang dan mengikuti rekomendasi PVMBG terkait situasi Gunung Agung saat ini.
"Agar warga kosongkan area di dalam radius 6 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan- Baratdaya sejauh 7.5 kilometer," pintanya.
Bahaya erupsi lainnya yang akan terjadi yakni potensi hujan abu lebat yang melanda seluruh Zona Perkiraan Bahaya. Menurutnya, hujan abu lebat juga dapat meluas dampaknya ke luar zona perkiraan bahaya bergantung pada arah dan kecepatan angin.
"Pada saat rekomendasi ini diturunkan, angin bertiup dominan ke arah Selatan-Tenggara. Oleh karena itu, diharapkan agar hal ini dapat diantisipasi sejak dini terutama dalam menentukan lokasi pengungsian," tegasnya.
Mengingat adanya potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan akut (ISPA) pada manusia maka diharapkan seluruh masyarakat, utamanya yang bermukim di sekitar Gunung Agung maupun di Pulau Bali, segera menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun pelindung mata sebagai upaya antisipasi potensi bahaya abu vulkanik.
Sejauh ini belum ada menunjukkan adanya kepanikan warga di wilayah Karangasem. Hanya sebagian desa yang dekat dari daerah rawan terlihat mulai mengungsi karena melihat kepulan asap tebal sebagai tanda awal akan segera meletus seperti tahun 1963.(BB).
BACA JUGA :
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025