Tampil pada Pagelaran Drama Klasik Kolaboratif , Mangku Pastika Perankan Sosok Mahaguru Drona
Senin, 14 Agustus 2017
baliberkarya.com
Baliberkarya.com-Denpasar - Gubernur Bali Made Mangku Pastika memerankan sosok Mahaguru Drona dalam pagelaran drama klasik kolaboratif yang dipentaskan di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya, Denpasar (12/8).
Pegelaran drama klasik kolaboratif yang mengangkat judul Mahaguru Drona tersebut merupakan persembahan dari Teater Agusts dengan sutradara Gus Martin. Kisah Mahaguru Drona diawali dengan menceritakan perjalanan hidup Sang Mahaguru, yang merupakan anak dari Brahman Bharadwaja.
Drona sejak kecil ditopang bakat alam telah mahir seni peperangan dan menggunakan senjata. Drona adalah teman baik dari Drupada yang merupakan seorang putra dari Kerajaan Panchala dan calon pemegang tahta Panchala.
Drupada berjanji bahwa jika ia menjadi seorang raja kelak ia akan mengangkat sahabatnya Drona menjadi seorang pejabat penting di istana. Namun yang terjadi sebaliknya saat Drupada menjadi seorang raja, Drupada tidak mengakui Drona sebagai sahabatnya karena Drona berpakaian lusuh dan miskin.
Hal ini memberi kekecewaan pada Drona dan pada akhirnya Dronapun pergi berkelana. Alur cerita terus berlanjut, dimana pada akhirnya Drona bertemu dengan para Pandawa dan Kurawa yang sedang kebingungan karena bola serta cincin milik Yudistira jatuh ke sumur yang sangat dalam.
BACA JUGA:
Pria Bertato Ormas "Rampas" Taksi, Berkat 'Kecanggihan' Blue Bird Pelaku Terdeteksi
Peserta Raimuna Dilepas Wakil Bupati Jembrana
Lepas Calon Haji, Kembang Hartawan Minta Jaga Etika
Dengan kemahiran dan kepandaian Drona dalam memanah, ia pun berhasil mengeluarkan bola serta cincin dari dalam sumur. Hal ini menimbulkan decak kagum para Pandawa dan Kurawa dan membuat mereka ingin berguru pada Drona.
Pada masa akhir pendidikan mereka, Mahaguru Drona memberikan ujian kepada para Kurawa dan para Pendawa yaitu menangkap Raja Drupada dalam keadaan hidup. Akhirnya dengan perjuangan yang gigih, Bima berhasil membawa Raja Drupada kehadapan Mahaguru Drona.
Di sanalah Mahaguru Drona mengingatkan Raja Drupada tentang arti sebuah persahabatan serta makna daripada sebuah janji. Sementara itu Sutradara pertunjukkan Gus Martin yang ditemui sebelum pertunjukkan berlangsung menyampaikan bahwasannya kisah Mahaguru Drona ini diangkat untuk kembali mengingatkan kita semua bahwa kita harus selalu menghargai orang lain dan menghargai siapa saja tanpa membeda-bedakan penampilannya, golongan apalagi kekayaanya serta selalu menghormati orang lain meskipun dia musuh atau saingan sekalipun.
"Sahabat sejati adalah sahabat yang mendampingi kita dalam kesusahan bukan datang ketika kita menggelar pesta. Maknai persahabatan serta tepati janji yang telah kita ucapkan, "imbuhnya.
Dipilihnya sosok Gubernur Bali sebagai pemeran Mahaguru Drona menurut sang sutradara tidak terlepas dari kisah hidup Gubernur Bali yang juga berasal dari keluarga tidak mampu ,namun dengan kegigihan telah menjadi seorang pemimpin yang menjadi panutan sebagaimana halnya kisah hidup Mahaguru Drona.
Penampilan drama kolaboratif yang didukung sekitar 35 seniman ini ditampilkan serangakaian Bali Mandara Mahalango ke 4 tahun 2017. Pertunjukkan yang berlangsung sekitar 2,5 jam ini mendapat antusias luar biasa dari masyarakat umum .
Turut hadir menyaksikan drama pada malam hari ini Ny. Ayu Pastika, Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali Sugawa Kory, Sekda Provinsi Bali Cokorda Pemayun, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali, ASN di lingkungan Pemprov Bali serta para seniman dan pecinta seni. (Pur/humasdps)