Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Ini "Alasan Mendasar" Megawati Rekomendasi Koster Maju Pilgub Bali

Jumat, 04 Agustus 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya.com/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Pengamat Politik Luh Riniti Rahayu sebelumnya memprediksi apabila Pilgub Bali digelar saat ini, maka Koster yang paling potensial mendapatkan rekomendasi DPP PDIP dan diprediksi memenangkan Pilgub Bali. 
 
"Kalau Pilgub Bali digelar sekarang, Koster yang menang," tegasnya.
 
Aktivis Bali Sruti ini memang tidak mendasari pernyataannya dengan sebuah survei. Namun, dari ketiga nama yang telah mengikuti penjaringan di PDIP ini, meskipun sama-sama memiliki kelebihan, Koster tetap dinilainya punya nilai plus. 
 
Eka Wiryastuti misalnya, merupakan kader perempuan pertama di Bali di era kemerdekaan, yang sukses meraih kekuasaan sebagai bupati. Bahkan, Eka Wiryastuti mampu mencatat sejarahnya sendiri, karena sukses menjadi bupati Tabanan selama dua periode.
 
 
Bukan itu saja, sebab di belakang Eka Wiryastuti ada nama besar sang ayah, Nyoman Adi Wiryatama yang saat ini duduk sebagai Ketua DPRD Provinsi Bali. Adi Wiryatama pernah duduk sebagai Sekretaris DPD PDIP Provinsi Bali, serta dua periode menjadi Bupati Tabanan. 
 
Sementara Rai Mantra, karir politiknya pun tak kalah melesat. Sempat menjadi Wakil Wali Kota Denpasar, menjadi Wali Kota Denpasar antar waktu, dan kini menjadi Wali Kota Denpasar hasil Pilkada 2015 lalu, adalah kekuatan penting Rai Mantra.
 
Bahkan untuk mendaftar sebagai bakal calon gubernur Bali, Rai Mantra mendapat restu Puri Satria Denpasar, yang merupakan ikon PDIP di Pulau Dewata. Rai Mantra juga mendapat dukungan politik dari Partai NasDem. 
 
Adapun Koster, memiliki catatan perjalanan politik yang tak kalah fantastis. Selama tiga periode terakhir, Koster terpilih sebagai anggota DPR RI dengan meraih suara yang signifikan di Bali. 
 
Bukan itu saja. Koster juga sukses merebut kursi panas Ketua DPD PDIP Provinsi Bali yang sebelumnya dipimpin AA Ngurah Oka Ratmadi, Penglingsir Puri Satria Denpasar.
 
Untuk Pilgub Bali 2018 pun, jauh-jauh hari Koster sudah bekerja. Maka tidak berlebihan, jika saat pendaftaran di PDIP Bali beberapa waktu lalu, seluruh DPC PDIP Kota dan Kabupaten di Bali, mendaftarkan Koster. 
 
Dengan kekuatan masing-masing ini, Riniti berpandangan, ketiga nama yang telah mengikuti penjaringan di PDIP Provinsi Bali, memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP. 
 
"Yang paling kuat adalah yang akan didukung Mega," tegasnya.
 
Riniti menyebut, sesuai ketentuan di internal PDIP, maka nama-nama yang telah mengikuti penjaringan di PDIP akan disurvei terlebih dahulu sebelum DPP PDIP menerbitkan rekomendasi. Bersamaan dengan itu, Mega juga biasanya tak pernah terburu-buru dalam urusan rekomendasi. 
 
"Mega sangat hati-hati dalam mengeluarkan rekomendasi. Jadi, hasil survei juga akan menjadi pertimbangan utama Mega," tandas mantan Komisioner KPU Bali itu.
 
Saat survei ini, diakui pengajar di FISIP Universitas Ngurah Rai Bali itu, para kandidat akan adu kuat. Siapa yang memenangkan survei, maka ia akan berpeluang besar untuk diusung PDIP pada Pilgub Bali 2018. 
 
"Logikanya sih, karena Koster paling dulu mendeklarasikan diri dan setia lewat PDIP, belum lagi Koster duduk sebagai ketua DPD PDIP Bali serta telah bekerja keras, maka Koster punya tenaga lebih besar. Tetapi, ending politik bisa apa saja terjadi," katanya.
 
Dengan kerja politik selama ini, Riniti yakin, Koster akan menguasai perolehan suara di Buleleng, kantong suara terbesar di Bali. Koster juga dinilainya lebih siap, tidak saja untuk berlaga namun juga dalam hal pasangan calon. 
 
"Koster sudah menyiapkan semuanya dengan matang. Tetapi kita tidak tahu, apakah semua ini bisa memuluskan Koster, mengingat Rai Mantra dan Eka Wiryastuti bukanlah lawan ringan di internal PDIP," tandasnya mengakhiri.(BB).


Berita Terkini