Mih Dewa Ratu! Sejak Sepekan Cuaca Buruk Landa Perairan Jembrana
Jumat, 04 Agustus 2017
Baliberkarya.com
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Sejak sepekan ini cuaca di perairan Jembrana, termasuk di Selat Bali, menyebabkan terjadinya gelombang tinggi dan arus deras. Pemicunya angin kencang yang datang tiba-tiba.
Kondisi ini berdampak pada pelayaran kapal di Selat Bali. Untuk keselamatan pelayaran, pihak Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) memberlakukan pola buka tutup.
Penutupan penyebrangan pertama dilakukan pada Rabu (2/8) malam lalu. Sebelum ditutup, sejak sore angin kencang dan gelombang tinggi sudah terjadi di selat Bali.
BACA JUGA:
Semakin lama cuaca semakin memburuk dan membuat pelayaran kapal terganggu. Selain membayahakan, kapal yang berlayar, kapal yang akan sandar di dermaga pelabuhan Ketapang, Banyuwangi juga mengalami kesulitan karena ombak besar.
Karena cuaca buruk membahayakan UPP kemudian memutuskan untuk menghentikan sementara aktivitas penyebrangan Jawa – Bali mulai pukul 19.50 Wita.
Begitu penyebrangan dihentikan kapal yang sudah siapa berlayar sementara masih tetap didermaga. Sementara kapal yang sedang berlayar mencari posisi yang aman untuk mengapung.
Karena penyebrangan ditutup, maka penguna jasa terutama kendaraan menumpuk di parker pelabuhan. Banyaknya kendaraan yang datang mengakibatkan anteran sampai keluar pelabuhan.
Setelah sekitar dua jam penyebrangan ditutup, cuaca mulai membaik dan pukul 21. 50 Wita penyebrangan dibuka lagi.
Meski penyebrangan dibuka namun pelayaran kapal maupun proses bongkar buat masih terngganggu oleh ombak besar. Sehingga membuat antrean kendaraan terus terjadi dan sekitar pukul 00.00 Wita ekor antrean sampai di pasar Gilimanuk.
“Penyebrangan ditunda karena angin kencang dan gelombang yang tidak stabil membahayakan pelayaran kapal,” ujar Kepala UPP kelas III Gilimanuk, Made Astika.
Penutupan pelabuhan kembali dilakukan Kamis (3/8) pagi karena cuaca buruk kembali terjadi. Kondisi ini membuat kapal yang berlayar bergoyang cukup keras. Goyangan kapal tersebut membuat banyak penumpang yang ketakutan.
Setelah sempat mereda, cuaca buruk kembali terjadi memasuki sore. Karena angin kencang dengan kecepatan sekitar 20 knot dan gelombang tinggi antara 1 sampai 2 meter membahayakan pelayaran kapal, UPP kebali menutup penyebrangan.
Penutupan dilakukan mulai pukul 16.00 Wita. beruntung saat penutupan dilakukan, penguna jasa tidak ramai sehingga tidak terjadi antrean kendaraan.
Setelah satu jam tutup, pukul 16.00 Wita penyebrangan kembali dibuka. Penudaan ini juga karena cuaca buruk.
"Kita terus memantau cuaca dan jika kembali buruk dan membahayakan maka penundaan kembali dilakukan,” Made Astika.
Karena saat ini cuaca di selat Bali tidak menentu semua nahkoda kapal dan ABK selalu berhati-hati dan berkoordinasi dengan aparat terkait dipelabuhan.
“Untuk keselamatan kepada penumpang juga agar disampaikan memakai life jaket dan tidak duduk atau berdirti di pinggir,”pintanya.
Benar saja beberapa jam berselang tepatnya 18.30 Wita, cuaca buruk kembali terjadi dan pelabuhan kembali ditutup. Kondisi ini menimbulkan antrean kendaraan hingga memenuhi areal parkir pelabuhan.
Baru sekitar pukul 18.51 Wita, cuaca kembali membaik dan pelabuhan kembali dibuka. Antrean kendaraan yang sebelumnya memenuhi areal parkir pelabuhan beransur bisa disebrangkan.(BB)