Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Hati-hati! Diabetes bisa Menyerang Anak Jika Terlalu Lama Menonton TV

Rabu, 02 Agustus 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Ilustrasi

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Nasional. Apa lagi hal yang menyenangkan bagi seorang anak selain pulang sekolah lalu menonton acara kesayangan di televisi? Begitu pula di malam hari setelah mengerjakan tugas dari sekolah, pasti ingin cari hiburan dengan menonton TV.
 
Tapi peringatan buat orangtua, sebab studi menemukan bahwa anak yang menonton TV lebih dari tiga jam sehari terancam terkena diabetes. Mereka akan memiliki resistensi insulin yang lebih besar. Ini merupakan faktor risiko diabetes tipe 2.
 
Anak-anak tersebut juga memproduksi sejumlah hormon leptin yang terganggu. Leptin adalah hormon yang terlibat dalam mengatur nafsu makan.
 
 
"Temuan kami menunjukkan bahwa mengurangi waktu menonton mungkin bermanfaat dalam mengurangi faktor risiko diabetes tipe 2, baik pada anak laki-laki maupun anak perempuan, sejak usia dini," tutur salah seorang peneliti, Dr Claire Nightingale dari St George's, University of London, dilansir DailyMail.
 
Para peneliti menganalisis 4.495 anak-anak berusia antara sembilan dan 10 tahun. Mereka diteliti untuk faktor-faktor yang mempengaruhi risiko terkena diabetes.
 
Proporsi tubuh mereka, tingkat aktivitas dan jumlah waktu yang mereka habiskan di depan layar (baik menonton televisi atau menggunakan komputer) setiap hari juga tercatat.
 
Hasil menunjukkan bahwa anak-anak yang menghabiskan lebih dari tiga jam sehari di depan layar lebih berat dan memiliki resistensi insulin yang lebih besar, menempatkan mereka pada risiko diabetes.
 
Resistensi insulin mengurangi sensitivitas seseorang terhadap hormon. Anak-anak tersebut juga menghasilkan gangguan hormon leptin, yang terlibat dalam mengatur nafsu makan. Temuan tersebut dipublikasikan di jurnal Archives of Disease in Childhood.
 
"Ini sangat relevan, mengingat tingkat diabetes tipe 2 yang meningkat, munculnya diabetes tipe 2 awal, dan tren terkini yang menunjukkan bahwa aktivitas yang berkaitan dengan layar meningkat di masa kanak-kanak," tandas Dr Nightingale. (BB/acom)


Berita Terkini