Ini Akibat Bekerja Lebih dari 11 Jam Sehari
Rabu, 19 Juli 2017
Ilustrasi
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com - Nasional. Bekerja berlebihan sampai larut malam bahkan tidak tidur atau begadang meningkatkan risiko penyakit stroke, jantung, dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Menurut sebuah penelitian University College London, bekerja berlebihan dan tidak tidur meningkatkan 40 persen risiko kardiovaskular. Kondisi ini juga dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, riwayat diabetesi, tekanan darah tinggi, berat badan dan rokok.
Mereka yang memiliki riwayat diabetes, tekanan darah tinggi, merokok dan tidak beraktivitas fisik akan mengalami penyakit kardiovasular lebih tinggi dibanding mereka yang tidak.
BACA JUGA :
Belum Penuhi PM 26, Kominfo Tegaskan Penindakan Grab dan Uber Ditangan Dishub Bali
KPK Tetapkan Setya Novanto Jadi Tersangka Baru Kasus e-KTP
Mih Dewa Ratu! Mobil Terjun Bebas, 3 Penumpang "Tewas Tenggelam" di Danau Batur
Mika Kivimaki, Profesor di University College London, mengatakan pola hidup tidak sehat dan tidak teratur menjadi pemicu nomor satu seseorang mengalami stroke dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Sementara itu, bekerja berjam-jam lamanya hingga larut malam akan membuat aliran darah terganggu, khususnya fibrilasi atrial yaitu simtoma ritme denyut abnormal yang terjadi di jantung.
"Atrial fibrosis juga dapat mempengaruhi gagal jantung dan dimensia," ujar Kivimaki.
Survei yang terbit dalam European Heart Journal, menganalisis data dari 85.494 pria dan wanita dari Inggris, Denmark, Swedia dan Finlandia menemukan orang yang bekerja berlebihan sekitar 55 jam per minggu atau lebih dari 11 jam sehari berisiko mengalami masalah pada fibrilasi atrial dikutip dari Boldsky, Rabu (19/7/2017). (BB/L6)
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025