Tata Kawasan Gilimanuk, Tiga Proyek Siap Dikebut
Jumat, 02 Juni 2017
Baliberkarya.com
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Penataan kawasan Teluk Gilimanuk sebagai destinasi wisata merupakan skala prioritas bagi Pemkab Jembrana. Gilimanuk dinilai strategis mengingat posisinya sebagai pintu utama masuk pulau Bali serta didukung dengan keindahan alam pantai Teluk Gilimanuk.
Guna mendorong percepatan pengembangan wisata dikawasan itu, Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, jumat (2/6/2017) memimpin langsung persiapan pembangunan sekaligus melakukan pengecekan lapangan.
Wabup Kembang mengajak OPD yang terlibat seperti Dinas Pariwisata dan Budaya, Dinas PU Jembrana serta Dinas Lingkungan Hidup. Rencananya pada tahun 2017 ini tiga proyek yang bersumber dari dana PHR Badung senilai Rp 10 M siap dikerjakan.
BACA JUGA:
Masing-masing penataan lahan parkir, penataan pedagang serta kelengkapan fasilitas dikawasan Teluk gilimanuk pada Dinas Pariwisata Budaya dengan anggaran sebesar Rp 1 M, penataan bekas Terminal Gilimanuk menjadi sentra kuliner pada Dinas PU senilai Rp 6 M, serta penataan candi bentar sebagai pintu gerbang pulau Bali dengan pembuatan taman, patung serta telajakan senilai Rp 1,5 M dibawah Dinas LHKP. Sedangkan sisanya senilai Rp 1,5 M akan digunakan untuk menata kawasan Bunut Bolong yang berada di kecamatan Pekutatan.
Ditemui seusai kunjungan lapangan, Wabup Kembang Hartawan mengatakan ketiga proyek tersebut merupakan langkah-langkah yang disiapkan Pemkab Jembrana dalam menyulap Gilimanuk menjadi destinasi wisata yang lebih baik serta beratmosferkan Bali.
Kawasan Gilimanuk dilihatnya strategis karena kaya akan potensi wisata serta posisinya disepanjang jalan nasional sebagai akses Masuk kepelabuhan .
Ia ingin kawasan Gilimanuk yang juga terkenal akan wisata kulinernya lebih rapi sehingga lebih banyak dikunjungi. Kalau dulu mobil-mobil pribadi bisa bebas masuk sampai kedepan warung, kini semuanya akan dipusatkan ditempat parkir khusus yang ditata dihalaman depan jalan nasional. Pengunjung tinggal berjalan sedikit untuk menikmati sentra kuliner.
“Kita akan siapkan lahan parkir yang lebih besar sehingga bisa menampung bus-bus rombongan lengkap dengan toiletnya. Karena itu halaman depan perlu ditata,dengan plang nama jelas dan mencolok, sehingga bisa menarik pengunjung yang lewat untuk mencicipi kuliner betutu yang terkenal itu ,” terang Kembang.
Pengelolaan kawasan Teluk Gilimanuk juga menjadi sorotan. Setelah dibangunnya Taman Patung Siwa, Ia ingin melengkapi fasilitas dikawasan yang bersebelahan dengan museum Gilimanuk ini dengan menata areal pedagang, penataan pagar dengan plenter box, melengkapi lampu-lampu disepanjang areal, sarana toilet, ruang ganti serta membangun menara air.
Kedepan Ia juga berharap, pengelolaan teluk Gilimanuk dibawah Pokdarwis setempat bisa lebih maksimal lagi dengan lebih ketat lagi menangani persoalan sampah, serta pedagang asong yang masih berjualan diluar.
“Perlu langkah sinergis antara pemerintah daerah bersama masyrakat sekitar. Kesiapan dari masyrakat sekitar itu diperlukan untuk menyambut pariwisata dengan menjaga kebersihan, menjaga fasilitas umum serta tegas terhadap dagang -dagang yang boleh berjualan . Kalau itu tidak dijaga apa yang sudah dilakukan pemerintah daerah akan sia-sia ,” ujar Kembang.
Turut hadir dalam peninjauan lapangan tersebut, Kepala Bapeda Penelitian dan Pengembangan I Ketut Swijana, Kepala Dinas PU dan Penataan Ruang I Wayan Darwin, Kepala Dinas LH I Ketut Kariadi Erawan serta Kabid Pariwisata I Wayan Wenten, Camat Melaya I Wayan Andi Anjasmara.(BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025