Ingin Masyarakatnya Cerdas, Kembang Hartawan Ajak Warga Jembrana Gemar Membaca
Senin, 22 Mei 2017
Baliberkarya.com
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Saat ini tingkat kegemaran membaca di Indonesia masih rendah yakni mencapai 0,02 persen per tahun tiap orangnya.
Namun khusus di Jembrana, tingkat membaca harus lebih banyak agar masyarakat Jembrana lebih cerdas dan mampu bersaing dengan kemajuan tehknologi.
"Minat membaca warga Jembrana harus meningkat untuk mengujudkannya perlu terus didorong,” terang Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan, Senin (22/5/2017).
Untuk mendorong agar minat baca warga Jembrana meningkat menurut Kembang, perlu peran semua pihak termasuk pemerintah, terutama dalam hal menyediakan literatur bacaan yang sehat dan mendidik.
Karena itu menurut Kembang, Pemkab Jembrana telah menyiapkan perpustakaan di Gedung Kesenian Ir Soekarno dan menyiapkan mobil perpustakaan keliling. Sarana penunjang ini agar dimanfaatkan dengan baik.
Disamping itu untuk meningkatkan minat baca di masyarakat, terutama dikalangan anak-anak, peran para guru di sekolah sangat penting. Dengan memperbanyak memberikan tugas selepas jam pelajaran kepada anak didik.
"Dengan demikian anak-anak untuk mengerjakan tugas atau PR yang diberikan guru di sekolah akan berusaha mencari buku untuk dibaca sebagai literatur mengerjaan tugas,” ujarnya.
Terpenting menurutnya, para orang tua juga dibutuhkan perannya membimbing anak-anaknya agar gemar membaca mengingat membaca itu sangat penting bagi semua pihak.
Jika perlu menurutnya ada perpustakaan keluarga di siapkan di rumah masing-masing. Meskipun koleksi bukunya sedikit, yang terpenting buku-buku yang disiapkan adalah bersipat pengetahuan luas dan mendidik.
"Saya saja di rumah punya perpustakaan keluarga yang bisa kami sekeluarga baca setiap saat jika ada waktu luang,” imbuh Kembang Hartawan.
BACA JUGA :
Menurutnya, perpustakaan keluarga yang dimilikinya saat ini ada sekitar 300 buku, 90 persen diantaranya koleksi tentang Bung Karno yang menarik untuk dibaca dan dipelajari, terutama tentang pendidikan rasa cinta tanah air.
"Meskipun banyak kesibukan, tapi saya tetap menyempatkan baca buku di perpustakaan saya minimal 2 sampai 3 buku dalam setahun,” tuturnya.
Kembang mengharapkan kedepannya setiap warga Jembrana mampu membaca 2 sampai tiga buku per tahunnya. Jika perlu lebih dari itu, diluar pendidikan di sekolah dan baca mas media.
Disamping itu menurut Kembang Hartawan, tradisi menulis juga perlu dipertahankan dan dikembangkan, baik itu menulis cerita pendek maupun menulis kegiatan.
Membiasakan menulis menurut Kembang bisa dimulai dengan membiasakan membawa buku tulis atau buku agenda untuk mencatat apa yang hendak dikerjakan dan kerjakan apa yang telah dicatat dalam buku agenda.
Kembang Hartawan juga mengharapkan dalam upaya mencerdaskan masyarakat disamping meningkatkan minat baca dan menulis, tradisi "Mesatua" atau bercerita dari orang tua kepada anak sebelum tidur perlu digalakan lagi seperti yang pernah dilakukan oleh para leluhur jaman dulu.
Mengingat "Mesatua" kepada anak menjelang tidur tersebut mengandung nilai filsapat dan pengetahuan yang sangat tinggi. Tradisi tersebut menurut Kembang telah ditinggalkan.
"Saya masih ingat waktu kecil dulu, sebelum tidur bapak atau ibuk mesatua (bercerita) sambil megaleng lima (berbatal tangan orang tua) tentang banyak hal yang intinya mengandung filsapat dan bekal ilmu kelak, hingga akhirnya saya tertidur,” tutur Kembang Hartawan.(BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025