Kasihan! Gara-gara Hutang di KUD, Ardana Gagal Jadi Balon Kepala Lingkungan
Selasa, 11 April 2017
Baliberkarya.com/ist
Baliberkarya.com - Jembrana. Pemilihan Kepala Lingkungan (Pilkaling) Samblong, Kelurahan Sangkaragung, Jembrana terpaksa ditunda lantaran adanya keberatan dari salah satu bakal calon.
Dari informasi, sejak pembukaan calon ada dua calon yang mendaftar. Namun saat verifikasi, salah satu balon, I Nengah Ardana digugurkan lantaran tidak memenuhi salah satu poin persyaratan terkait hutang. Pengguguran itulah selanjutnya diprotes balon tersebut melalui surat yang dilayangkan hingga tiga kali ke Panitia Pemilihan ditembuskan ke Lurah hingga Camat.
Camat Jembrana, IGP Anom Saputra dikonfirmasi wartawan, Selasa (11/4/2017) pagi membenarkan adanya penundaaan tersebut karena adanya keberatan tersebut.
Dari empat pilkaling di Kecamatan Jembrana saat ini, hanya di Samblong yang masih dipending dan dilanjutkan setelah Kuningan ini.
“Ya memang ada keberatan karena digugurkan. Karena itu kami minta ditunda dan dilanjutkan setelah Kuningan. Tidak bisa sertamerta langsung ditetapkan satu calon,” tandasnya.
Menurutnya satu calon itu minimal harus memperoleh 2/3 persetujuan (tandatangan) dari jumlah pemilih. Karena itu pihaknya menolak ketika disodorkan langsung ditetapkan calon tunggal tersebut menjadi kaling.
Setelah Kuningan ini pihaknya akan turun kembali terkait pemilihan ini. Selain di Samblong, sejak Februari lalu di wilayahnya dilakukan pilkaling di Dewasana, Kelurahan Pendem serta Menega dan Pemedilan, Kelurahan Dauhwaru.
Namun yang masih ditunda hanya di Samblong itu. Di Pilkaling lainnya, diputuskan melalui pemilihan langsung dan musyawarah mufakat.
Sementara itu balon yang digugurkan, I Nengah Ardana, mengakui pihaknya melayangkan surat keberatan hingga tiga kali. Pertama pada 5 Maret, kedua 9 Maret dan terakhir 11 Maret.
“Memang saya keberatan sampai tiga kali. Terakhir tanggal 11 Maret, saya meminta mengulangi verifikasi,” terang Ardana.
Hingga kini pihaknya masih menyangsikan atas pengguguran dirinya menjadi calon dan meminta agar dilakukan verifikasi ulang. Ardana mengakui dirinya mempunyai hutang Rp 13 juta di KUD.(BB).