Rekrutmen Tenaga RSBM Sisakan Kontroversi. Ini Curhat Seorang yang Kecewa
Senin, 10 April 2017
Baliberkarya.com/ist
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Hasil seleksi penerimaan Tenaga Non PNS/Kontrak RSUD Bali Mandara Provinsi Bali tahun 2017, menyisakan kontroversi. Ada peserta yang tidak puas dengan hasil seleksi tersebut.
Ada indikasi kuat proses seleksi itu dilakukan secara tidak profesional. Di media sosial ramai membicarakan masalah tersebut. Berikut curhat salah seorang peserta seleksi yang kecewa dalam akun medsosnya dengan nama Mellysa Kowara:
“Super shock melihat pengumuman hasil seleksi Rumah Sakit Bali Mandara pagi ini. Saya mendaftar pada bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat berbekal IPK 3.87, pengalaman kerja, pengalaman pelatihan dan seminar, kemampuan Bahasa Inggris IELTS yang sudah dikategorikan competent user dan pengalaman organisasi.
Pada saat tes tulis menggunakan CAT, hasil tes saya peringkat 2 pada seluruh pelamar Ilmu Kesehatan Masyarakat dengan total nilai 394. Pada awalnya akan dilakukan sistem gugur setelah tes tulis CAT namun entah kenapa tiba-tiba keputusan berubah dan semua yang mengikuti tes CAT berhak untuk ikut tes wawancara.
Dari sana feeling sudah ga enak tapi saya tetap optimis mengikuti tes wawancara. Tes wawancara berlangsung selama 2 menit dan saya mampu menjawab semua pertanyaan bahkan ada dengan Bahasa Inggris. Setelah selesai wawancara interviewer saya mengatakan bahwa jawaban dan presentasi saya sangat bagus.
Dan pagi ini saya melihat pada pengumuman nama saya tidak lulus dan setelah saya cek ada 7 orang yang lulus berada pada peringkat puluhan bahkan ratusan pada hasil tes tulis CAT kemarin. Apakah masuk logika wawancara 2 menit mengubah segalanya?
Saya bukan sombong mengatakan bahwa saya sangat qualified tapi dari hasil tes dan wawancara saya merasa semua baik-baik saja bahkan dengan kemampuan Bahasa Inggris yang cukup baik, pengalaman kerja dan organisasi serta IPK yang cum laude .
Saya Warga Negara Indonesia, saya hanya ingin menuntut keadilan. Saya bukan seseorang yang memiliki koneksi pejabat atau uang buat nombok sana-sini, saya hanya orang yang berbekal kemampuan otak yang itupun saya dapatkan dengan belajar siang dan malam . Mohon untuk diperhatikan bagi para pemegang kebijakan.” (BB)