Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Hasil Penelitian Nyepi, BMKG Temukan Penurunan Konsentrasi CO2

Jumat, 24 Maret 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

ilustrasi

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Berdasarkan penelitian BMKG Pusat terhadap konsentrasi gas polutan dan partikel debu di udara sejak tahun 2013 lalu. Terjadi penurunan yang luar biasa dari polusi udara saat hari Nyepi berlangsung.

Hal tersebut terungkap dari data penelitian yang dilakukan BMKG Pusat saat Nyepi di Bali sejak 2013 lalu. Dimana hasil penelitian tersebut membuktikan adanya penurunan konsentrasi CO2 alamiah hingga mencapai 350 ppm.

BACA JUGA : Banjar Kaja Sesetan Kembali Gelar Omed-omedan, Rai Mantra Beri Dukungan

Bagitupula di tahun 2015, terjadinya penurunan konsentrasi gas-gas polutan (CO, CO2, SO2, NO2) dan partikel debu (TSP) di udara.

"Secara umum ada dua komponen yang kami ukur dalam penelitian ini, yaitu gas rumah kaca dan partikel debu," kata Kepala Bidang Litbang Klimatologi dan Kualitas Udara BMKG Pusat, Dr Ardhasena Sopaheluwakan, Jumat (24/3/2017).

Menurutnya, rata-rata penurunan relatif konsentrasi polutan gas dan partikulat saat Nyepi sebanyak 75 persen untuk CO, 45 persen untuk CO2, 64 persen untuk SO2, dan 44 persen untuk TSP.

"Penurunan tersebut berbeda-beda angkanya, tergantung karakteristik dari lokasi itu sendiri. Namun secara umum rata-rata penurunan berkisar sekitar 30 sampai 50 persen,"ungkapnya.

BACA JUGA : Walikota Rai Mantra dan Wawali Jaya Negara Ucapkan Selamat Hari Suci Nyepi

Sementara itu, lanjutnya, lagi 50 persen sisanya adalah kontribusi aktivitas natural baik dari pepohonan. "Bisa juga karena masih ada kontribusi sisa dari hari-hari sebelumnya," imbuhnya.

Diyakinkannya bahwa pelaksanaan hari Nyepi, terbukti sangat berkontribusi menekan gas rumah kaca (GRK) dan zat-zat pencemar lainnya.

Ia menerangkan, saat Nyepi aktifitas manusia di Pulau Bali terhenti secara keseluruhan, hal tersebut sekaligus membuktikan bahwa aktifitas manusia selama ini ikut menyumbang gas rumah kaca dan partikel debu.

"Hal semacam itu tidak ditemukan di pulau lain, selain Bali. Ini menunjukkan bahwa di Indonesia ada kegiatan riil yang berkontribusi pada upaya-upaya mitigasi dari global warming dan perubahan iklim,"terangnya.

Indonesia dinilainya menjadi satu-satunya negara yang bisa menunjukkan mitigasi emisi GRK secara angka. Bahkan hasil dari pengukuran tersebut sudah disampaikan dalam sidang-sidang internasional dan sangat diapresiasi.

BACA JUGA : Sambut Hari Raya, TP PKK Provinsi Bali Gelar Pasar Murah

Untuk itu tahun 2017 ini pihak BMKG kembali melaksanakan penelitian tersebut selama 7 hari, dari H-3 Nyepi hingga H+3 Nyepi.

"Untuk tahun ini, kami akan lakukan pengamatan di tiga lokasi yang merupakan representasi dari keseluruhan pulau. Yaitu bagian Bali selatan adalah di kantor BBMKG Wilayah III Denpasar, Bali Timur di Karangasem, Bali barat di Jembrana, Bali tengah di Bedugul, dan Bali utara di Singaraja," pungkasnya.‎(BB).


Berita Terkini