Dirjen Bimas Hindu Kemenag Sabet Penghargaan ICCR di India
Selasa, 21 Maret 2017
baliberkarya/ist
Baliberkarya.com-Denpasar. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Hindu Kementerian Agama RI, Prof Drs I Ketut Widnya PhD menerima penghargaan Indian Council For Cultural Relations (ICCR) Distinguish Alumni 2016" dari Pemerintah India.
"ICCR adalah lembaga di bawah Kementerian Luar Negeri India yang diberikan mandat khusus untuk mempromosikan hubungan kebudayaan antara India dan negara negara lain di dunia," kata Widnya di Denpasar, Selasa (21/3/2017).
Baca Juga : Direktorat Pajak Ingatkan Warga Bali Amnesti Pajak Berakhir 31 Maret
Ia mengatakan, ICCR Distinguish Alumni Award 2016 adalah yang kedua kalinya diberikan oleh Pemerintah India. Ada lima kandidat yang dinominasikan yaitu Dr Soe Win dari Myarmar, Dr Galina Sokolova dari Bulgaria, Sarito Boodhoo dari Mauritius, Prof Laura Gibratovna Yerekhesewa dari Kazakhstan dan dirinya sendiri.
Para kandidat yg dinominasi diajukan oleh kedutaan besar India yang ada di masing masing negara. Pada umumnya mereka dianggap berjasa untuk membantu misi misi kebudayaan dan pendidikan India.
"Pada waktu saya sebagai Ketua STAH Negeri Gde Pudja Mataram saya banyak melakukan kerja sama kebudayaan dan pendidikan. Bahkan saya mengirim misi kesenian ke India. Pada waktu itu Duta Besar India untuk Indonesia adalah Gurjit Singh. Bahkan saya sempat mengundang beliau datang ke kampus STAHN Mataram untuk memberi kuliah," terangnya.
Baca Juga : Tak Miliki Izin Penyelenggara, Aplikasi Angkutan Online Servernya Harus Diblokir
Widnya menegaskan, penerima penghargaan dinilai dapat memberikan keteladan kepada para alumni ICCR. Mereka (alumni) harus selalu memegang prinsip prnsip moral, memegang teguh kejujuran dan bisa memimpin. "Pada dasarnya praktek keilmuan yang dimiliki haruslah terwujud dalam etika keseharian," tegasnya.
Widnya yang adalah penerima beasiswa unggulan pemerintah India itu pada 18 tahun lalu dan belajar jenjang MA dan Ph.D Buddhist Studies di Universitas Delhi menilai India adalah pusat peradaban spiritual dunia. Meskipun India berkembang menjadi negara modern tetapi tetap menjaga peradaban spiritualnya. "Dunia berhutang budi kepada India yang telah memberikan hadiah berupa warisan spiritualnya," tambah Widnya.
Baca Juga : Mantapkan Pelaksanaan Tugas Tim Saber Pungli, Pemprov Bali Gelar FGD
Sementara itu, Penganugerahan ICCR Distinguish Alumni Award 2016 dihadiri langsung oleh Presiden ICCR Dr Lokesh Chandra, Direktur Jenderal ICCR Shri Amarendra Khatua, Deputy Direktur Jenderal ICCR Shri Vanlalhuma, para dosen dan mahasiswa serta perwakilan dari masing masing kedutaan penerima penghargaan. ICCR adalah lembaga yang didirikan tahun 1950 oleh Menteri Pendidikan pertama India yakni Maulana Abdul Kalam Azad.(BB)