Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Aliansi Transport Lokal Demo "Super Kabeh", Baliho Angkutan Online Digulung Petugas

Selasa, 14 Maret 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya.com

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Aliansi gabungan asosiasi dan organisasi transport lokal se-Bali, Selasa (14/3/2017) benar-benar membuktikan jika mereka demo damai "Super Kabeh" turun kejalan menolak angkutan aplikasi online baik Grab, Uber, maupun GoCar di Bali.

Dalam aksinya, ribuan transport lokal Bali itu yang melakukan orasi menolak angkutan online bahkan sempat melumpuhkan arus lalu lintas dikawasan Patung Dewa Ruci Kuta.

BACA JUGA : Usai Kunjungan Raja Salman, Pastika Yakin Citra Bali Semakin Baik

Puas berorasi di kawasan Patung Dewa Ruci, ribuan massa dengan mengendarai kendaraannya masing-masing kemudian menuju Kantor DPRD Bali melalui Bypass Ngurah Rai. Lagi-lagi, banyaknya massa dengan kendaraan berkonvoi dan beriringan kembali melumpuhkan lalu lintas disepanjang Bypass Ngurah Rai menuju Sanur yang dilalui ribuan ribuan transport lokal Bali.

Setibanya di Kantor DPRD Bali, ribuan transport lokal Bali meneriakkan yel-yel penolakan angkutan online. Saking banyaknya massa akhirnya mereka berkumpul di Wantilan DPRD Bali dan hanya ditemui perwakilan Dinas Perhubungan Bali, dan anggota Komisi II DPRD Bali, Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana karena anggota dan Ketua DPRD Bali sedang dalam masa reses untuk menyerap aspirasi di daerah pemilihannya (dapil) masing-masing.

"Kami di DPRD Bali sejak Pebruari 2016 sudah menolak keberadaan angkutan online dan telah mengeluarkan rekomendasi penolakan angkutan online. Selama dia (angkutan online) tidak bisa memenuhi perundang-undangan berlaku maka dia tidak boleh beroperasi danberkegiatan," ucap Adhi Ardhana dihadapan ribuan massa transport lokal Bali.

Adhi Ardhana mengungkapkan hal itu telah ditindak lanjuti oleh pihak eksekusi dengan beberapa melakukan sidak-sidak dilapangan. Namun, ia mengaku ada kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan sidak. Ia mengaku pihaknya telah memantau angkutan Grab dan Uber di seluruh dunia bahwa kehadiran angkutan online membuat antar kelompok masyarakat berantem dan diadu.

BACA JUGA : Sudikerta Lantik Pengurus DPD PERSAGI, Tegaskan Intervensi Spesifik dan Sensitif pada Balita

"Aspirasi ini akan kami terima, di Dewan ada mekanisme untuk pembahasan hal ini. Sekali lagi saya tegaskan, jika siapapun termasuk PTOB yang ditenggarai juga sebagai operasional angkutan online dan tidak memenuhi peraturan yang ada maka tidak melakukan segala kegiatannya," ungkapnya yang disambut tepuk tangan ribuan massa transport lokal Bali.

Dalam pertemuan ribuan transport lokal Bali dari berbagai asosiasi, setiap perwakilan pangkalan menyampaikan aspirasinya yang pada intinya menolak keberadaan angkutan online baik itu Grab, Uber, maupun Go Car di Bali.

Mereka meminta pemerintah segera memblokir aplikasi angkutan online, apalagi angkutan online itu sudah diberi waktu satu tahun untuk mengurus segala perijinannya namun hal itu tidak dilakukan oleh pihak angkutan online.

Ketua Aliansi Sopir Transport Bali (Alstar B) selaku Koordinator Aksi "Super Kabeh" I Ketut Witra menyatakan aksi demo kesekian kalinya ini untuk mengingatkan ketegasan pemerintah pusat, pemerintah daerah khususnya Dinas Perhubungan Bali yang selama ini bersikap sangat lembek menerapkan aturan dan regulasi agar berani bersikap tegas.

"Jika pemerintah tidak tegas lagi maka kami akan turun terus demo ke jalan. Tuntutan kami dari dulu tetap yakni menolak aplikasi angkutan online baik GrabCar, Uber, dan GoCar beroperasi di Bali. Turunkan baliho iklan angkutan di sejumlah ruas jalan di Bali," tegas Witra yang didampingi Sekretaris Alstar B, Nyoman Kantun Murjana.

Pemasangan baliho angkutan online oleh transport lokal Bali dinilai tidak pantas dilakukan ditengah perusahaan aplikasinya sama sekali belum berijin dan selama ini tidak berniat serius mengurus ijinnya di Bali.

Usai menyampaikan aspirasinya di DPRD Bali, ribuan massa dari aliansi gabungan asosiasi dan organisasi transport lokal se-Bali akan menurunkan paksa semua baliho dan atribut angkutan online.

BACA JUGA : Gubernur Bali: Diklat Kepemimpinan Tingkat II Bukan Semata-mata Persyaratan Jabatan

Mendengar aspirasi kuat dan tak terbendung dari ribuan transport lokal se-Bali yang berniat menurunkan paksa baliho dan atribut angkutan online, membuat pihak pecalang, Satpol PP akhirnya menurunkan baliho dan atribut angkutan online di seputaran Patung Kuda Tuban dan di seputaran Bandara Ngurah Rai sebelum diturunkan paksa massa yang demo.

Perjuangan transport lokal se-Bali untuk menegakkan keadilan dan aturan yang ada tampaknya tak akan berhenti lantaran aplikasi angkutan online belum ditutup ataupun diblokir pemerintah. Untuk itu, transport lokal Bali rencananya, Rabu pagi (15/3/2017) akan mendatangi Kantor Dinas Perhubungan dan menemui Kepala Dinas Perhubungan Gusti Agung Sudarsana menuntut ketegasannya untuk memblokir aplikasi Grab, Uber, dan Go Car. (BB)


Berita Terkini