Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Kasus e-KTP, Agung Laksono: Jangan Dibarengi Agenda Tersembunyi

Kamis, 09 Maret 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya/detik

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Nasional. Kasus suap e-KTP menyeret sejumlah nama kader Golkar. Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono meminta agar kasus ini tidak dipolitisasi.

"Jangan gunakan momentum untuk kepentingan agenda. Percayalah Pak Novanto sendiri serahkan ke mekanisme hukum kan sudah diproses. Jangan dibarengi dengan agenda tersrmbunyi (hidden agenda)," ujar Agung di sela-sela rakornis Korbid DPP Golkar di Redtop Hotel, Jalan Pecenongan, Jakarta Pusat, Kamis (9/3/2017).

BACA JUGA : Akhirnya Jokowi-SBY Bertemu. SBY: Presiden Itu Hidupnya Tidak Tenang!

Mantan Ketua DPR berharap agar tidak terjadi perpecahan di internal partai. "Saya berharap jangan gunakan ini hanya menimbulkan turbulensi di internal, hanya akan menimbulkan gangguan soliditas di partai," jelasnya.

Agung menilai tidak perlu ada musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) karena kasus e-KTP. Ia meminta untuk kesepakan asas praduga tak bersalah.

"Nggak (perlu Munaslub), saya mengharapkan teman-teman jangan mengunakan momen sekarang untuk kepentingan yang bisa terjadi turbulensi di Partai Golongan Karya. Tetap kedepankan asas praduga tak bersalah, ini kan belum. Apalagi ketua umum berulang kali bahwa ia tidak menerima apa pun," ujar Agung.

BACA JUGA : Dulu Gempar Boikot Sari Roti, Kini Heboh Boikot Tolak Angin

"Pihak di luar partai menggunakan orang dalam untuk tidak setuju. Saya kira kita harus kompak, Novanto tidak menghalangi proses hukum. Dua kali datang ke KPK, kecuali kalau dia menghindar. Tidak ada alasan untuk Munaslub," sambungnya.

Agung mengungkap Golkar sempat turun secara elektabilitas sebelum bangkit seperti sekarang. Oleh karenanya, ia meminta agar kasus e-KTP tidak membuat Golkar terpecah-belah.

BACA JUGA : Kekayaan 'Cetar Membahana' Syahrini Setara Dengan 46 Mobil Mewah Lamborgini

"Ketika perpecahan lalu, Pilkada kami drop. Sekarang tertinggi, itulah buah soliditas. Jangan gunakan momentum ini untuk pecah lagi, kecuali kalau Pak Novanto tidak kooperatif. Dia kooperatif. Jangan ambil posisi untuk menyalahkan," pungkas Agung. (BB/detik)


Berita Terkini